Lihat ke Halaman Asli

Andreani

Andreani

Belajar Pengetahuan dari Kegiatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan)

Diperbarui: 29 Agustus 2023   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

Belajar adalah proses melengkapi pengetahuan yang ada dengan pengetahuan yang baru dan suatu proses yang diciptakan berdasarkan pengalaman yang diperoleh oleh peserta didik tersebut (Maskun, Rachmedita, 2018). Belajar bagi mahasiswa bukan hanya mendapatkan pengetahuan dari lingkungan kuliah, akan tetapi bisa dengan belajar diluar lingkungan kuliah untuk mendapatkan pengetahuan yang baru salah satunya yaitu dari kegiatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) yang dilakukan oleh Universitas Pamulang:Program Studi, Pendidikan Ekonomi. Didalam kegiatan KKL ini Universitas Pamulang melakukan atau melaksanakan kunjungan diwilayah (Purwokerto-Yogyakarta) yang bertepat di Universitas Muhamadiyah Purwokerto dan Radar Banyumas.

Kunjungan pertama dilakukan di Universitas Muhamadiyah Purwokerto yang dilaksanakan bukan hanya untuk kegiatan KKL akan tetapi untuk studi banding ataupun menjalin kerja sama dalam hal membangun Pendidikan baik dari Universitas Muhamadiyah Purwokerto - Universitas Pamulang ataupun sebaliknya. Hal pertama yang dilakukan para mahasiswa yaitu dengan melihat, mendengarkan ataupun studi banding dari penjelasan yang diberikan dari Universitas Muhamadiyah Purwokerto salah satunya mengenai sejarah terbentuknya, pembahasan mengenai kurikulum merdeka dan juga terdapat penjelasan bahwa Universitas Muhamadiyah Purwokerto mempunyai atau mungkin menjadi satu-satunya universitas yang memiliki perkebunan kelapa. Kelapa yang dikembangkan peneliti di UMP ini, bukan kelapa biasa. 

Melainkan kelapa kopyor yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dibanding kelapa biasa.  Kelapa kopyor yang kini dikembangkan UMP, merupakan temuan Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Biologi S1 UMP, Sisunandar dengan melakukan sistem pengembang-biakkan  kultur jaringan. Yang diharapkan kepala kopyor ini bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan industri dan warga yang kelapa kopyor sebagai makanan konsumsi.

Setelah kunjungan dari Universitas Muhamadiyah Purwokerto selesai, mahasiswa melanjutkan kunjungan yang kedua yaitu yang dilaksanakan di Gedung Radar Banyumas. Di radar banyumas mahasiswa berkumpul disuatu ruang bersama pihak dari radar banyumas yang memberikan penjelasan mengenai apa itu radar banyumas?

Satria pos nama sebelum nama radar banyumas tahun 99-an, dari jumlah wartawan 8 sampai wartawan 70 sebelum berakhir diera pandemi. Era yang paling buruk diera pandemi bukan di era digital karna tahun era digital dikira akan manjadi era yang dapat dilalui ternyata banyak terjadi masalah salah satunya melakukan zoom meeting yang mungkin tidak terlalu baik karna lebih baik melakukannya dengan tatap muka akan tetapi era pandemi menjadi penuruan  yang lebih parah dari pada era digital salah satu faktornya, oplah terjadi penurunan.

Dan juga didalam kunjungan ini mahasiswa berdisuksi dengan radar banyumas dengan sesi tanya jawab dan banyak sekali mendapatkan pengetahuan baru yang didapatkan dari kunjungan ini salah satunya mengenai media radar yang terdapat media radar cetak ataupun media radar online yang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Dan juga melakukan kunjungan didaerah yogyakarta dalam kunjungan ini diberikan penjelas secara singkat mengenai sejarah dan beberapa hal yang mungkin menjadi pengetahuan yang baru bagi mahasiswa Universitas Pamulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline