Lihat ke Halaman Asli

Tawar-Menawar Rumah!

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Ada seni dan trik tersendiri yang diperlukan orang saat menjual atau membeli sesuatu, yaitu proses tawar-menawar harga. Bagi pembeli, kemampuan tawar-menawar penting agar harga yang harus ditawar tidak terlalu tinggi atau di atas harga yang berlaku umum. Sedangkan bagi penjual, tawar-menawar harga juga penting agar tetap mendapatkan keuntungan.

- Apakah proses tawar-menawar juga berlaku ketika membeli properti? Tentu saja, tapi Anda perlu mengetahui trik dan tips agar penjual/pemilik properti tidak tersinggung dan bisa terjadi kesepakatan harga. Cara ini biasanya dilakukan dalam jual-beli bangunan yang sudah pernah dihuni sebelumnya (second). Sedangkan untuk rumah atau apartemen baru, pengembang (developer) atau pemilik biasanya sudah mematok harga tersendiri. Dalam hal ini, pembeli biasanya juga tidak bisa melakukan penawaran. Tapi Anda bisa menunggu penawaran khusus dari para developer yang sering memberikan bonus-bonus diskon pada waktu-waktu tertentu, khususnya pada saat menggelar pameran bersama.

- Tapi jangan pernah mengajukan harga di hari pertama Anda melihat sebuah rumah. Karena ketika Anda pertama kali melihat rumah dan ternyata langsung menyukainya, biasanya yang bekerja adalah emosi Anda. Sehingga terkadang Anda menganggap harga yang ditawarkan sangat murah dan ingin segera untuk membeli rumah tersebut tanpa menawar terlebih dulu. Dan pastikan Anda mendapatkan sejumlah informasi berikut ini sebelum menawar harga rumah atau apartemen.

1. Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai lokasi perumahan, luas tanah dan bangunan, posisi rumah apakah strategis atau tidak, kondisi lingkungan termasuk keamanan dan kenyamanan, fasilitas dasar yang dibutuhkan seperti telepon, listrik, air bersih dan sampah.

2. Perhatikan kondisi rumah atau apartemen yang akan Anda beli. Cermati apakah jika Anda memutuskan untuk membelinya, properti tersebut memerlukan perbaikan atau tidak.

3. Cari tahu berapa lama rumah atau apartemen tersebut sudah ditawarkan. Maksudnya apakah waktu penawarannya sudah lama atau baru saja. Ini penting agar Anda memiliki gambaran tentang respons calon pembeli lainnya terhadap unit tersebut.

4. Carilah informasi tentang harga rumah atau apartemen yang ditawarkan tadi. Apakah sama dengan unit yang lain dengan kondisi yang sama dan di wilayah yang sama. Informasi ini berguna sebagai latar belakang Anda untuk melakukan penawaran harga.

5. Informasi tentang alasan pemilik menjual rumah atau apartemen miliknya juga perlu Anda dapatkan. Ini bisa berasal dari tetangga dekatnya. Misalnya, apakah pemilik menjual unit rumahnya itu karena alasan yang sangat mendesak, atau sekadar untuk mendapat keuntungan karena dia telah berinvestasi dalam bentuk unit properti.

6. Kemudian berdasarkan info-info di atas, hitunglah perkiraan harga yang wajar untuk rumah yang Anda inginkan dan sesuaikan dengan anggaran biaya Anda.

7. Jika Anda tidak ada waktu untuk melakukan itu semua, Anda bisa menyewa appraisal independent untuk menilai rumah yang Anda taksir, dan meminta mereka untuk memberikan berapa nilai wajar dari rumah dan berapa nilai liqudasi yang akan di keluarkan bank. Biasanya informasi yang mereka berikan lebih akurat dibanding jika Anda melakukannya sendiri. Tetapi Anda harus merogoh kocek Anda sekitar Rp 1 juta-Rp 1,5 juta untuk jasa appraisal independent tersebut.

8. Siapkan rencana untuk membuka penawaran harga kepada pihak penjual sesegera mungkin. Jangan sampai Anda terlambat oleh orang lain yang lebih dulu menawar.

9. Saatnya memulai transaksi tawar menawar. Karena pada umumnya penjual memasang harga di atas harga rata-rata, Anda bisa membuka harga di bawah harga taksiran pribadi. Jika penjual menawarkan harga yang berada di atas harga pasaran, tawarlah harga itu sehingga mendekati atau bahkan sesuai dengan harga pasaran yang berlaku di wilayah tersebut.

10. Tawar-menawar juga membutuhkan kejelian sekaligus kemampuan bernegosiasi.  Proses ini bisa berlangsung dalam waktu beberapa hari atau minggu, tergantung kesepakatan kedua belah pihak dan di level mana nilai harga rumah tersebut telah sesuai dengan bayangan Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline