Lihat ke Halaman Asli

FIRITRI

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Rel Kereta, Baja Terbaik yang Tidak Laku

Diperbarui: 16 November 2020   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Saya ini berfoto di daerah Mlirip menyusuri sungai Brantas dengan lintasan rel kereta dan papan bertuliskan Tanak Milik PT Kereta APi Indonesia.

Ini adalah jalur kereta api yang menghubungkan Ploso dengan Krian. 

Browsing di internet saya mendapatkan data yang tidak sama dengan data saya.

Disebutkan di Mojokerto ada jalur Pugeran-Bangsal yang ditutup tahun 1979...ada pula Krian-Ploso yang ditutup tahun 1974....

Hadeeeeeeh...

Pugeran-Bangsal sebelum kemerdekaan sudah ditutup karena banyak pabrik gula yang bangkrut akibat "jaman meleset" di tahun 1930.......sedangkan yang saya pakai foto di sini (Ploso-Krian) juga ditutup saat tahun 1943.

Nah, saya sedikit cerita saja kalau khusus jalur Ploso-Krian ini dirusak oleh Jepang. Ceritanya adalah Jepang membutuhkan baja terbaik untuk dipakai bahan produksi alat perang. Dari data didapat banyak rel.

Termasuk Bangkalan-Sumenep (Madura) Bangkalan-Sampang-Pamekasan-Sumenep diambil relnya tapi hanya yang Pamekasan Sumenep lainnya belum terlaksana sudha kalah perang.

Cerita yang sama adalah rel kereta Ploso-Karangpilang. Dari Ploso Jombang menuju Ngares lanjut ke Gempolkrep, Terusan (sekarang Lespadangan), Canggu, hingga Krian.

Tahun 1943 diambilah Rel dari Ploso hingga Gempolkrep (sekarang Gempolkerep). Cara mengambilnya adalah mencongkel kayu bantalan rel. Jangan dibayangkan mencongkel satu per satu ya....akan lamaaaa...bisa habis umur kalau satu per satu.

Cara mencongkelnya adalah dengan alat seperti bajak ditancapkan sangat dalam sekitar 1 meter di tengah rel. Alat tersebut ditarik dengan kereta api ke arah karangpilang. Hasilnya kayu hancur di tengahnya dan rel terangkat ke atas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline