Lihat ke Halaman Asli

FIRITRI

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Pemuda Masa Kini Hanya Dapat Hura-Hura?

Diperbarui: 28 Oktober 2020   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pemuda Saat ini hanya dapat hura-hura saja......
ada yang berpendapat demikian setelah melihat konten membanjiri  media sosial.
Aaslinya.............tidak demikian..pemuda jaman dulu juga sama kok..suka hura-hura....
Tapiiiii....begini ceritanya

Foto bersama pemuda.......
Karena saya juga pernah menjadi pemuda........................

Hari sumpah pemuda, berarti meneladani kiprah pergerakan dan perjuangan para pemuda di masa lampau. Nah.......sederhana saja. Apakah yang di sebut dengan pemuda?
Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun......paten ya, saya bukan pemuda lagi .
Kalau ada kalangan yang melihat negatif kiprah pemuda masa kini.....membubuhkan cap stempel alay, hura-hura saja, tidak berjuang.........
Kalau saya tidak...

Menengok masa lalu. Mulai jaman duluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu....
Masa kebangkitan, Masa Sumpah Pemuda, masa kemerdekaan, masa revolusi hingga masa sekarang Pemuda tetap sama.
Sama dalam artian beragam. Ada yang suka pesta-pesta hedonisme seperti saat ini disebut sebagai alay, ada juga yang sibuk belajar dan mengembangkan diri untuk bergerak serta berjuang demi bangsanya.
Jadi masalahnya sama, kan....tidak dapat "digebyah uyah" (disamaratakan) bahwa Pemuda saat ini hanya bisa hura-hura saja. Pemuda jaman dulu juga sama...hura-hura.

Pemuda saat Sumpah pemuda juga ada yang cuma-hura-hura saja......Tapi pemuda yang belajar, bergerak dan berjuang untuk negara masuk dalam catatan sejarah dan abadi.
Itulah Sumpah Pemuda 1928 yang melahirkan Bangsa Indonesia.

Saat Kemerdekaan.....Inggris Menyerang Surabaya. Pemuda Surabaya di tanggal 28 Oktober 1945 menyerang balik Inggris. Inggris yang membawa pasukan terkuatnya takluk di hari ini oleh Pemuda-pemuda Indonesia......
Jika saja pertempuran tidak dihentikan oleh presiden Sukarno, dapat dipastikan tidak akan ada pasukan Inggris yang hidup.
Pertempuran dihentikan dan Inggris memperkuat diri. Jadilah peristiwa 10 Nopember yang meluluhlantakkan Surabaya selama hampir satu bulan penuh. Inggris menguasai Surabaya.

Ada cerita....Prof Dr Moestopo.....
dulu drg Moestopo dengan TRIP (Tentara Repoeblik Indonesia Peladjar) mundur hingga Sidoarjo. Nah, di Sidoarjo...ada kisah tentang pemuda.
drg Moestopo diejek oleh banyak pemuda-pemudi yang kongkow-kongkow bermain tenis di Sidoarjo. Mereka bilang,"Mereka itu ngapain saja sih, kok mau-maunya sengsara melawan Inggris dan jelas-jelas tidak dapat menang."
Oleh Pak Moestopo salah satu pemuda itu dirangkul dan diberikan pencerahan,"kalau tidak mau berjuang, kalau ingin tidak meu membantu nggak papa...tapi jangan menghina mereka."

Pencerahan itu dengan bahasa yang lembut...padahal biasanya Pak Moestopo terkenal galak dan misuh (mengumpat dalam bahasa Suroboyoan). Tapiiiiii...

"Duk!!!!!!!!" Pistol Luger (Pistol legendaris buatan Jerman) dalam keadaan terkokang menunggu picu ditarik sudah meletus....masuk dalam mulut pemuda tersebut.
dan.....1, 2, 3 gigi rompal. Darah bercucuran dari mulut sang pemuda. Para anggota TRIP hanya melihat dengan cemas..masak sesepuhnya mau "dor" ke pemuda itu.

Tidak lama....sang pemuda dengan kesulitan bicara menangis dan meminta maaf ke para pejuang serta drg. Moestopo....
kemudian.....
"Rek!, Siapno tendho..tak operasi arek iki (Rek, siapkan tenda, mau saya operasi gigi anak ini)." Maklum dia dokter gigi...segera meminta mendirikan tenda darurat untuk mengoperasi mengembalikan gigi yang rompal tadi.

Wet...wet....sehat kembali lah gigi sang pemuda...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline