Lihat ke Halaman Asli

FIRITRI

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Hikayat RRI Mojokerto, Lintas Alam hingga Sundel Bolong

Diperbarui: 11 September 2020   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi

Hari Radioooooo. 11 September.......Mengapa dijadikan hari radio? Karena waktu itu Jawatan radio Jepang mulai dipakai untuk syi'ar kemerdekaan Indonesia. Itu yang nasional....mari kita cerita di Mojokerto.

Sebelum bercerita.......foto dulu. Latar belakang saya ini adalah Repeater atau alat untuk memperluas jangkauan Radio Rapublik Indonesia (RRI) yang terletak antara Kecamatan Mojosari dan Kecamatan Bangsal Mojokerto.

Pada tempat ini ada antena tinggiiiiii sekali. Menyerap gelombang radio dari surabaya untuk disebarkan di wilayah lain. Antena ini dibangun pada tahun 1969 dan jadi tahun 1970. Saat itu media masih belum banyak. Belajar dari peristiwa 1965, RRI yang dibajak gerombolan pemberontak.....maka perlu penguatan jaringan hingga ke pelosok. Jaringan Radio untuk corong pemerintah...gitu ceritanya.

Cerita RRI

Singkat cerita, Radio Republik Indonesia (RRI) saat itu sangat vital bagi masyarakat. Misalkan..Jika pagi hari  Lagu rayuan pulau kelapa dengan rekaman masih sangat jelek sampai didengar  oleh  pegawai atau pelajar yang  masih di perjalanan....sudah dipastikan mereka  terlambat sampai tujuan , karena itu adalah jam 7 pagi.

sebelum itu adalah pukul setengah tujuh....di sana ada iklan-iklan ikonik. Sangat familiar di telinga walaupun hanya membayangkan. Iklan tentang Bengkel Reparasi T*okro Bersaudara. Motto yang membekas adalah "Kerja Cepat Mutu aTinggi---Servis memuaskan"

Juga ada iklan tentang Lem Dempul Besi **ikol yang mampu menambal tangki karena tangki bocor dilas....berbahaya..akibatnya bisa meledak.
"Dhuarrrrrr!!" suara ini yang ditunggu...

Lalu ada iklan majalah bahasa jawa yang sekarang sudah Almarhum dengan khas "Ketebang-tebang saka wetan" Majalah Jaya baya...

apa lagi??

Owh...sebelum itu pukul setengah enam...berita daerah jawa timur dengan Syi'ar kepada masyarakat bahwa hidup kita ini enak yaitu lagu gending jawa,
"Murah sandhang pangan.....Seger kewarasan." lagu pembuka ini untuk berita dan ada berita yang dibacakan dalam bahasa jawa.

Lantas yang ikonik juga adalah jam 1/2 8 malam dengan perbandingan harga semua pasar di Indonesia. Kol gepeng...kentang mutu ABC, kentang mutu sedang, cabe rawit, cabe keriting, bawang merah dan lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline