Lihat ke Halaman Asli

Andrea AureliaCrysanta

Communication Science Student

Simak Cara Kerja Pengelolaan Media Sosial di Detik.com

Diperbarui: 6 Mei 2020   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Halo teman-teman! Apakah kalian mengamati dan tahu bahwa setiap kantor berita online memiliki akun media sosial? Di era digital ini, media sosial menjadi alat yang amat penting dan sangat bermanfaat bagi marketing. Jika teman-teman mengamati, kantor berita online bisa memiliki minimal tiga kanal platform yang terdiri dari website dan media sosial. Lalu untuk mengisi konten berita di media sosial, ada kru nya tersendiri loh yang concern mengamati pembaca. Tentunya kegiatan ini berbeda dengan menulis berita dan bukan dilakukan oleh jurnalis / reporter. Namun keduanya bekerja bersama. 

Berdasarkan kelas online bertema Proses Produksi Konten dan Pengelolaan Media Sosial di Detikcom yang dihadiri oleh Elza Astari Retaduari sebagai Asisten Redaktur dan Meliyanti Setyorini selaku Head of Content Delivery and Engagement, kita bisa belajar sedikit mengenai distribusi konten berita di media sosial.

Garis besar yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah ‘Bagaimana menyampaikan berita jadi konten di sosial media?”. Tulisan ini mengambil dari narasumber primer yakni Mba Meli selaku Head of Content Delivery and Engagement yang selama 3 tahun sudah bekerja di detik.com.

Terdapat lima poin besar dalam mengelola media sosial, yaitu :

  • Tentukan Key Performance Indicator / KPI
  • Setiap media sosial memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri. Fitus-fitus dalam media sosial juga tidak semuanya sama. Saat hendak akan mengunggah konten di media sosial, seorang media sosial admin perlu memahami dimana akan mengunggah konten beserta tujuannya. Hal ini juga terkait dengan insights. Beberapa KPI yang dicari oleh detik.com ialah
  • Traffic : seberapa banyak orang masuk dari sosial media ke website
  • Engagement : seberapa banyak orang merespons artikel yang diunggah
  • Branding : seperti apa presentasi kita di sosmed oleh mata pembaca

Singkatnya alur begini : jurnalis dan jajaran redaktur memproduksi dan medistribusi berita. Berita tersebut digolongkan ke dalam beberapa jenis misalnya lifestyle, breaking news, hard news dan lainnya. Tim dari media sosial akan mengikuti jenis dari berita. Jika berita merupakan breaking news, maka tim media sosial perlu segera mengunggah dengan kemasan yang sudah ditentukan di setiap media sosial. Ataupun dengan sistem penjadwalan untuk berita non-breaking news. Kemasan berita tersebut disesuaikan oleh karakteristik pembaca detik.com di tiap platform. Tentu konten tersebut sudah mengandung tujuan entah untuk menaikan traffic, menggait engagement dan sebagainya.

KPI ini berguna untuk melihat tujuan dari unggahan konten sehingga pengemasan konten akan menarik keuntungan secara efektif. Detik.com sendiri memiliki tiga platform media sosial yang aktif yakni facebook, Instagram dan twitter.

  • Definisikan pembacamu
    • Konten di media sosial menyesuaikan pembacanya. Oleh karena itu penting untuk mengenali pembaca melalui riset audiens. Kenapa perlu? Karena dengan mengenali audiens, media sosial admin bisa menentukan strategi marketing yang lebih tepat(Helianthusonfri, 2018). Misalnya dengan mengetahui selera, usia pembaca, lokasi, socio-economics status (SES), gender dan masih banyak lainnya. Saat konten yang diunggah menarik audiens maka akan berpeluang untuk mendapatkan engagement yang lebih besar.
  • Pengemasan dan proses upload
    • Pada langkah ini target dan tujuan konten sudah harus ditetapkan. Kemudian langkah ini berkaitan dengan tampilan konten. Contohnya dalam website akan ditambahkan hyperlink agar tersambung dengan berita lain yang relevan dan captioning yang sesuai karakteristik pembaca. Jika dalam detik.com, begini pengemasannya untuk tiap media sosial :
      • Facebook
        •  Bahasa : formal untuk hard news, casual untuk lifestyle
        • KPI lebih mencari traffic dan engagement
        • Output : video, alum foto dan grafis
      • Twitter
        • Bahasa : formal untuk hard news, casual untuk lifestyle
        • KPI lebih mencari traffic dan engagement
        • Output : thread dan grafisInstagram
      • Instagram
        • Bahasa : caption casual, mengganggap followers sebagai pembaca yang butuh informasi.
        • KPI mencari engagement
        • Output : IG story, IGTV, visual (gambar, komik, quotes), infografis, video

Beberapa pertimbangan dalam menentukan seperti apa rupa output adalah

  • Foto : apakah perlu diedit lagi? Atau naik mentah?
  • Video : apakah perlu diedit? Adakah yang perlu dicut? Jam berapa naik? Dimana?
  • Grafis : tergantung jenis berita (breaking news / non). Hal ini akan menentukan perlu jadwal atau tidak serta naik jam berapa
  • Analisa hasil
  • Berbagai strategi yang sudah ditetapkan tadi perlu dievaluasi dan menilai keefektifan startegi
  • Lanjutkan startegi konten yang berhasil

Referensi lainnya

Helianthusonfri, Jefferly. 2018. Tools for Social Media Marketing. Jakarta : Elex Media Komputindo

dengarkan juga : https://soundcloud.com/andrea-aurelia/delivery-news-content-to-media-social

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline