Bulan April bukan bulan yang mudah bagi Juventus. Mendekati akhir musim, Juventus dihadapkan pada laga-laga penting menyangkut asa mereka meraih treble musim ini. Tidak tanggung-tanggung, selama bulan April mereka harus melahap 8 laga selama 30 hari, 1 pertandingan leg kedua Coppa Italia, 2 pertandingan kandang-tandang perempat final Liga Champion Eropa (UCL) kontra Barcelona, dan 5 laga di Serie A. Dua laga sudah mereka lalui, dan kedunya melawan Napoli di San Paolo, kandang sang lawan. Minggu kemarin (Senin dini hari WIB), Juve sukses menahan imbang pesaingnya di papan atas Serie A 1-1 dalam lanjutan laga Serie A giornata 30. Dini hari tadi Juve sukses melangkah ke final Coppa Italia dengan mengandaskan perlawanan Napoli dengan agregat 5-4 walau menderita kekalahan 2-3 pada laga leg kedua tersebut. Modal kemenangan 3-1 pada pertandingan leg pertama di Turin mampu membawa Juve ke final. Di final, Juventus akan mengahadapi Lazio yang kemarin berhasil menyingkirkan rekan sekotanya, Roma dengan agregat 4-3 walau menelan kekalahan 2-3 pada leg kedua. Pertandingan final akan dilaksanakan pada 2 Juni 2017 di Stadion Olimpico Roma (jika tidak ada perubahan).
Napoli bukan lawan mudah bagi Juventus, apalagi bermain di depan pendukungnya sendiri di Stadion San Paolo. Hal tersebut sudah ditunjukkan pada laga akhir pekan kemarin, di mana Juventus kesulitan meladeni permainan Napoli. Dalam pertandingan tersebut Napoli bahkan menguasai 61% penguasaan bola dan melakukan 17 kali percobaan ke gawang Buffon berbanding 4 percobaan oleh Juve ke gawang Napoli yang dikawal Raffael Cabral kala itu. Dini hari tadi, hal yang sama kembali terulang. Napoli kembali menguasai jalannya pertandingan dengan 61% penguasaan bola. Percobaan yang dilakukan ke gawang Juve yang kali ini dikawal Neto pun sama jumlahnya, 17 kali, hanya skor akhir yang berbeda, Napoli mampu menang 3-2.
Juve, seperti di pertandingan akhir pekan lalu, mengawali laga dengan baik. Melawan Napoli yang dipaksa keluar menyerang untuk membalikkan keadaan 1-3 akibat kekalahan leg pertama di Turin, Juve bermain sabar. Keputusan Allegri memainkan Tomas Rincon dari menit pertama sukses menyulitkan lini tengah Napoli untuk berkembang. Kembalinya si anak ajaib, Paulo Dybala, dan pemain terbaik Juve edisi bulan Maret, Juan Cuadrado membawa ancaman bagi lini belakang Napoli. Hasilnya “sang mantan” Gonzalo Higuain mencetak gol bagi Juve di menit ke-32 lewat tendangan terarah dari luar kotak penalti ke gawang Napoli yang dikawal kembali oleh Pepe Reina. Babak pertama berkahir dengan skor 0-1 bagi Juve, atau agregat 1-4.
Diharuskan mencetak minimal 3 gol untuk memaksakan perpanjangan waktu, atau 4 gol untuk lolos langsung ke final, Napoli menggertak di awal babak kedua. Hasilnya tendangan kapten Marek Hamsik di menit ke-53 mengoyak gawang Neto. Tetapi 6 menit berselang, Napoli dibunuh dengan gol kedua Higuain ke gawang Reina. Agregat 2-4 dan 2 gol tandang Juve menyulitkan Napoli. Kebijakan Allegri memainkan Neto sebagai kiper utama di ajang Coppa Italia tidak berbuah manis. Blundernya di menit ke-61 dimanfaatkan Dries Mertens yang baru saja masuk dari bangku cadangan untuk menyamakan kedudukan 2-2. Enam menit berselang, Lorenzo Insigne kembali mengoyak gawang Neto untuk mengembalikan keadaan 3-2. Tetapi hingga peluit panjang dibunyikan Napolli tidak mampu menambah gol sehingga agregat tetap 5-4 untuk Juve. Juventuk pun melagkah ke final Coppa Italia.
Bulan April masih tersisa 4 minggu lagi. Laga-laga berat masih menanti anak asuhan Max Allegri ke depan. Dengan squad yang agak pincang, Juventus mengais asa meraih treble musim ini. Mandzukic yang menderita cedera lutut kala bertanding melawan Napoli akhir pekan kemarin diperkirakan menepi selama 2 pekan. Belum lagi cedera ACL yang menimpa sayap muda Juve, Marko Pjaca ketika melakukan pertandingan internasional bersama Kroasia. Hal ini membuat Allegri kesulitan dalam menerapkan pola 4-2-3-1 yang selama ini berbuah hasil baik bagi Juve. Mengubah pola permainan secara mendadak dikhawatirkan juga tidak membawa dampak positif bagi tim, hal ini memusingkan Allegri, terlebih mereka harus mengahdapi Barca di perempat final UCL. Akhir minggu ini mereka terlebih dulu ditantang Chievo di J Stadium, Turin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H