Pasar itu tempat orang berjual beli. Pasar itu adalah pekan. Pasar itu lebih dari sekadar tempat. Pada dirinya, pasar adalah kegiatan dan aktivitas manusia dalam rupa transaksi. Di pasar kita dapat melihat tampilnya keinginan, daya beli dan tingkah laku manusia yang melakukan transaksi. Pasar itu sarana distribusi, promosi dan pembentukan harga.
Menerawang Singkawang kuranglah lengkap tanpa mengalami pasarnya. Pusat kota Singkawang sendiri bagi saya adalah pasar besar yang mengandung magnet, sangat menarik bagi seorang pengelana. Kenyataannya memang demikian, sebut saja kawasan Pasar Turi, Pasar Beringin dan Pasar Hong Kong di pusat kota Singkawang. Tiga kawasan ini adalah urat nadi perekonomian kota.
Menjelajah pusat kota Singkawang identik dengan menjelajah ketiga kawasan pasar yang bagaikan menyatu itu. Hanya saja, mungkin dinamika waktu yang membuatnya lebih menarik untuk dikunjungi. Kawasan Pasar Hong Kong Singkawang misalnya, semakin menjelang senja, semakin hidup suasananya. Kawasan ini menjadi hidup, di antaranya dengan bermunculannya berbagai lapak street food. Sensasi euforia berada di kawasan Pasar Hong Kong dapat menyebabkan kebingungan menentukan pilihan. Mau yang ini atau yang itu. Mau yang ini dan yang itu.
Berakhir pekan di Singkawang tentu saja kesempatan baik jalan-jalan ke pekan. Saya juga menyempatkan diri mengunjungi Pasar Turi dan Pasar Beringin di Minggu pagi (11/09/2016). Pukul 05.30 WIB jalan di pusat niaga kota Singkawang masih tampak basah. Langit mendung. Tapi hujan sudah berhenti. Tidak seperti jalanan kota yang masih relatif sepi, memasuki kawasan Pasar Turi sangatlah terasa dinamika dan keramaiannya.
Sebagai penikmat gulai pakis, saya menjadi heboh sendiri melihat sayur pakis yang masih hijau dan segar berikat-ikat di sebuah sepeda. Saya tanyakan untuk memastikan itu sayur pakis kegemaran saya. Betul, itu sayur pakis yang sangat segar. Sudah lama sekali saya tidak menikmati gulai pakis yang lezat. Tapi, lain waktulah ku kan kembali. Tidak seberapa jauh, kedai bubur (non-halal) dan kopi sudah mengundang mata. Kedai yang ramai pengunjung menikmati sarapan pagi dan bersantai dengan secangkir kopi. Ah, waktu…, sang waktu…begitu mewahnya waktu untuk menikmati yang demikian ini.
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, dan ternyata menjelajahi pasar tradisional seperti di Singkawang ini memberikan kepuasan lahir batin bagi jiwa pengelana yang lelah akan rutinitas metropolitan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H