Lihat ke Halaman Asli

Andre Jayaprana

TERVERIFIKASI

write and share

Gunung Merapi, Ketika Hidup Terus Berlanjut

Diperbarui: 13 Agustus 2016   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Sisa Harta, Cangkringan, Sleman - dopri

Pangkalpinang, Bangka, 2 November 2010: letusan merapi diprediksi akan mengalami klimaksnya antara tanggal 4-5 November 2010, tepatnya tanggal Kamis (4/11/2010) malam. Hal ini disampaikan seorang ahli pengobatan komplementer terkenal asal Bangka, Bruder Yanuar Husada, Selasa (2/11/2010). – Bangka Pos, Tribun Network

Pangkalpinang, Bangka, 5 November 2010: "Letusan terdahsyat telah terjadi Kamis malam dan setelah ini feeling saya enam tahun ke depan kondisi relatif aman. Tidak ada gejolak alam yang dahsyat. Kalau saya tidak keliru mengingat, persisnya hingga 5 tahun 8 bulan ke depan cukup aman, namun setelah itu saya belum melihat dengan pasti apakah akan terjadi gempa atau seperti apa," tutur Bruder Yan usai menjalani praktek pengobatan di rumahnya, Jumat (5/11/2010) siang. – Bangka Pos, Tribun Network

Bukti Jam Erupsi, Museum Sisa Harta - dokpri

Dokumentasi foto di Museum Sisa Harta - dokpri

Gunung Merapi, posisinya berada di dua provinsi di Pulau Jawa, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Letusan terakhir tercatat pada bulan November 2010. Saya baru saja mencoba menelusuri kembali berbagai berita online tentang Gunung Merapi setelah letusan besar yang terjadi pada tahun 2010 itu. Hingga Agustus 2016 ini memang kondisi relatif aman. 5 tahun 8 bulan yang relatif aman, pernah dituliskan oleh Bangka Pos berdasarkan feeling yang dialami oleh Bruder Yan, seorang ahli pengobatan komplementer di Pangkalpinang, Bangka.

Kira-kira 5 tahun 8 bulan setelah letusan dahsyat Gunung Merapi pada bulan November 2010, tepatnya 12 Juli 2016 lalu, saya dan keluarga sempat mampir ke Jogja untuk berwisata singkat. Karena memang waktunya yang sangat singkat, kami memutuskan untuk mengikuti paket wisata Merapi dengan menggunakan Jeep (off-road) yang belakangan ini digemari oleh wisatawan yang berkunjung ke Jogja.

Jeep Merapi Adventure - dokpri

Wisata Merapi ramai pada saat libur sekolah - dokpri

Ada beberapa paket wisata Merapi yang ditawarkan kepada wisatawan. Umumnya, paling kurang ada 4 jenis paket wisata yang ditawarkan, yang membedakan adalah waktu dan rute objek yang dikunjungi. Dari segi harga, tergantung masing-masing operator Jeep off-road, namun bisa disebut di sini rata-rata sekitar Rp 350 ribu untuk rute pendek hingga Rp 600 ribu untuk rute panjang. Satu Jeep dapat memuat 4 orang (selain pengemudi). Pengemudi Jeep  biasanya sekaligus menjadi pemandu wisata.

Bermain air di Kali Kuning, dokpri

Libur sekolah dan Lebaran Juli 2016 lalu, seperti yang kami alami, ramai wisatawan yang menikmati paket wisata Merapi ini. 

Keasyikan wisata off-road menggunakan Jeep - dokpri

Hampir enam tahun setelah letusan dahsyat itu, wajah Merapi tak lagi sama. Gunung itu bagaikan bersembunyi di balik mendung ketika kami sampai di lokasi bungker Kaliadem.

Bungker Kaliadem, sebelum erupsi - dokpri

Bungker Kaliadem 12 Juli 2016 -dokpri

Hampir enam tahun setelah letusan dahsyat, kehidupan terus berjalan. Perekonomian masyarakat juga terus bergerak dengan berkembangnya paket wisata Merapi ini. Bukan hanya itu, letusan dahsyat juga melimpahkan material yang sekarang hasilnya sangat menguntungkan: PASIR. Masyarakat diuntungkan dengan ekonomi pariwisata di satu sisi dan menambang pasir di sisi yang lain. Bukti bahwa letusan dahsyat Merapi adalah kiamat di satu titik waktu dan penciptaan kembali di satu titik waktu yang lain.

Pesan Merapi bagi siapa saja yang menghalanginya - dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline