Lihat ke Halaman Asli

Andre Jayaprana

TERVERIFIKASI

write and share

Kalau Serangga Ikut Pencitraan

Diperbarui: 11 April 2016   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pencitraan adalah istilah yang populer muncul menjelang pemilu khususnya pada masa kampanye politik. Dapat dibandingkan dengan upaya menonjolkan citra di mata masyarakat dan media massa. Tentu saja yang ditonjolkan adalah citra yang baik-baik dari tokoh politik tersebut.

Zaman sekarang, bermukim di Jakarta dengan rutinitas kerja yang padat membuat banyak orang sudah jarang memperhatikan keunikan yang disajikan secara gratis oleh alam. Bisa jadi karena kemudian kurang peka dengan lingkungan sekitar. Untuk urusan serangga di sekitar tempat tinggal atau bahkan yang hadir di dalam rumah misalnya, kalau masih sebatas nyamuk, lalat, semut dan kecoa mungkin masih kerap dijumpai dalam keseharian.

Entah berapa besar jumlah masyarakat Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) yang masih dapat menyaksikan hadirnya capung di sekitar tempat tinggalnya saat ini. Atau seberapa sering halaman rumah mereka didatangi oleh kupu-kupu yang indah.

Saya menjadi tersadar kembali akan hal ini setelah dua bulan berturut-turut dalam kesempatan terpisah ternyata serangga-serangga yang unik dan indah itu masih berkesempatan hadir dalam keseharian saya. Walaupun dapat dikatakan langka bertemu jenis serangga yang menurut pendapat saya juga jadi senang pencitraan itu. 

Memang itu istilah saya saja untuk mengungkapkan seolah-olah serangga-serangga unik dan indah yang saya jumpai itu tampaknya sangat tenang dan suka difoto hanya dengan modal kamera smartphone yang kebetulan terjangkau oleh tangan saya, karena memang peluang kamera smartphone dibawa kemana-mana saat ini sangat besar dalam kehidupan sehari-hari.

Kalaupun serangga-serangga itu tidak hadir pada kesempatan itu dan berkenan untuk tenang difoto bahkan saking tenangnya, belasan foto bisa saya ambil dari berbagai sudut pastilah saya juga tidak belajar banyak tentang serangga tersebut. Sempat saya berpikir, jangan-jangan serangga-serangga tersebut senyum-senyum sendiri melihat tingkah saya yang terkagum-kagum bagaimana mereka dapat setenang itu untuk difoto hanya dengan sekadar kamera smartphone.

Kehadirannya juga yang belum pernah saya dapatkan momennya seperti saat itu, menimbulkan keingintahuan lebih lanjut tentangnya. Inilah sebuah tantangan dan untung di zaman dengan kemudahan yang disediakan oleh search engine saat ini, belajar itu jadi lebih mudah.

Kalau seekor ngengat tentara (gambar pertama) ini tidak muncul menampakkan diri di kediaman saya, maka seumur-umur saya ini mungkin tidak pernah tahu kalau ada ngengat yang disebut ngengat tentara. Keren bukan? Coba bandingkan dengan gambar  jet tempur di bawah ini  (gambar kedua).

[caption caption="Ngengat Tentara, Maret 2016 - dokpri"][/caption]

[caption caption="Sumber: jakartagreater.com - Sukhoi T-50"]

[/caption]Ngengat tentara atau dikenal juga dengan istilah kerennya oleander hawk-moth atau army green moth sangat mirip dengan jet tempur.  Begitu tenangnya ngengat tentara ini parkir di lantai luar tempat tinggal saya. Dan ngengat ini adalah ngengat hidup. 

Saya juga membiarkannya begitu saja karena tidak mengganggu sama sekali (setidaknya begitulah menurut pendapat saya saat itu) hingga kemudian ngengat itu terbang kembali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline