Lihat ke Halaman Asli

Padang Bulan

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Padang Bulan, lihatlah kami
Hampir kaki kami patah-patah
Hampir bahu kami terkoyak dari sendinya
Terlalu lama kami berjalan
Terlalu lama kami memikul

Padang Bulan, terangi kami
Kami tak sanggup lagi berjalan
Meniti derasnya arus garis tujuan kami
Merangkai mozaik-mozaik terjalnya dunia kami
Menapakkan kaki kami di atas cita kami

Padang Bulan, engkau berdiri tegar di atas sana
Kami limbung dihantam tebing ganas
Kami ditusuk rasa ragu kami sendiri
Kami disayat seribu satu pikiran kami sendiri
Tak kuasa kami berdiri

Padang Bulan, saksikan kami dengan kerendahan hati kami
Tuhan Maha Adil kawan…
Mental kami tertalu kuat melawan fisik kami
Keyakinan kami terlalu kuat melawan ketakutan kami
Lenyaplah angkuh kami

Padang Bulan, kami tak berhenti
Kami percaya, lelah ini hanya sebentar saja
Padang Bulan, terangi jalan kami
Jurang-jurang berkeliaran, tanda bahaya sana sini
Kami tak henti, tak henti, sampai benar-benar kami tak sadar

Padang Bulan, kini kami lebih dekat menjangkaumu
Padang rumput lembut hijau menyambut kami
Edelweiss begitu memukau kami karena sinarmu
Pancaran semangat kami tergambar jelas di wajah kami
Menyatu bak langit senja di ufuk barat sana

Sayup meredup angin di tubuh kami
Lagi-lagi Tuhan Maha Adil kawan…
Kami dibalasnya dengan sejuta sentuhan dan senyuman alam
Indah tak terperi di mata kami
Kami girang bukan main, girang segirang-girangnya

Padang Bulan, pesonamu tetap menawan kami
Suara lirih kami dalam doa
“Padang Bulan, peluk erat kami di puncak”
“Kami telah melewati titik-titik mozaik hidup kami”
“Kami tahu, saatnya kami kembali merangkul orang-orang di bawah sana”
“Tuhan, berkati langkah kami dengan kerendahan hati kami”
“Padang Bulan, terangi jejak langkah kami”
“Padang Bulan, hapus air mata kami”
“Padang Bulan, kenanglah pertemuan ini”
“Padang Bulan, lukislah kami dalam pesonamu”

terima kasih kami padamu Padang Bulan…

Cibodas, Geger Bentang, Mei 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline