Lihat ke Halaman Asli

Surabaya-Mojokerto-Kertosono dan Gagasan SBY Perihal Tol Trans Jawa

Diperbarui: 1 April 2018   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Kemeterian PU

Perjalanan Surabaya ke Mojokerto kini semakin nyaman. Sejak  keluar dari Bandara  Juanda, yang sempat diperluas di era pemerintahan SBY, kita sudah bisa langsung melaju kencang. Mau ke Surabaya, Mojokerto atau Jombang kini sudah semakin mudah, nyaman dan cepat. Tol Surabaya-Mojokerto misalnya bisa memangkas waktu tempuh dari dua jam menjadi sekitar 45 menit.

Kendati diresmikan pada 2017, orang Surabaya dan sekitarnya amat paham bahwa pembangunan Tol Surabaya-Mojokerto sudah dilakukan jauh-jauh hari yakni pada tahun 2007. Serupa dengan jalan tol Mojokerto-Kertosono yang mulai digagas pada tahun 2007. Sebagian dari jaringan kedua ruas jalan tol tersebut sudah dioperasikan pada masa pemerintahan SBY yakni  Tol Surabaya-Mojokerto seksi 1A dan juga Tol Kertosono-Mojokerto seksi I.

Sebelumnya sudah pula beroperasi  Jembatan-Surabaya-Madura, panjang 5,4 km (Juni 2009),

SS Waru-Bandara Juanda (April 2008), dan kawasan tengah yakni Semarang-Solo seksi I (November 2011). Ke depannya ruas jalan tol ini sudah dan terus akan terhubung dengan infrastruktur jalan Tol di kawasan barat Pulau Jawa, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.

Beberapa ruas jalan tol yang beroperasi di era pemerintahan SBY  di antaranya:  1) Cikampek-Purwakarta-Padalarang (April 2005); 2) Bogor ring road seksi 1A (November 2011); 3) Cinere-Jagorawi (Februari 2012); 4) Bogor ring road seksi IIA (Mei 2014); 5) JORR W2 Utara (Juli 2014). Ini belum termasuk pembangunan jalan tol di Pulau Bali, Sulawesi dan Sumatera.

Dalam konsep SBY, ruas-ruas jalan tol di Jawa ini akan menyatu dalam jaringan jalan Tol Trans Jawa yang akan membentang dari ujung Barat ke ujung Timur Pulau Jawa.  Konsep yang sama juga diterapkan SBY di Pulau Sumatera dengan nama Tol Trans Sumatera, juga pulau-pulau lainnya, yang kemudian dilanjutkan oleh pemerintah hari ini.

Secara ideal pembangunan jalan tol ini merupakan kebutuhan yang sangat vital sebagai pendukung utama dinamika dan aktivitas perekonomian dan pengembangan wilayah serta sebagai prasarana penunjang yang utama bagi wilayah yang dilewatinya.

Infrastruktur jalan tol membawa manfaat strategis antara lain untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitarnya, peningkatan keberadaan sumber daya lokal serta meningkatkan sektor riil melalui penciptaan multiplier effect bagi pembangunan masyarakat.

Tentu saja dalam pembangunan jalan tol ini SBY tidak grasa-grusu. Infrastruktur tidak  dikebut secara sembarangan, melainkan disesuaikan dengan pos-pos anggaran pembangunan lainnya, utamanya pos anggaran untuk subsidi rakyat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline