Lihat ke Halaman Asli

Andra Fahreza

Mahasiswa IAIN BONE

Keuangan Publik Islam: Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Mereda, Bagaimana Kabar Rupiah Kita?

Diperbarui: 25 Januari 2024   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

ketidakpastian pasar keuangan global seringkali memengaruhi nilai tukar mata uang. Meskipun diprakirakan akan mereda, tetap penting untuk waspada terhadap potensi risiko volatilitas yang dapat mempengaruhi sejumlah negara. Bagaimana kondisi nilai tukar rupiah kita?

Kabar baik mengenai stabilnya nilai tukar Rupiah dengan kecenderungan menguat pada 2024 memang menggembirakan. Redanya ketidakpastian global, potensi penurunan siklus kenaikan Fed Funds Rate, pertumbuhan portofolio asing, dan komitmen Bank Indonesia menciptakan fondasi positif.

Tanda-tanda awal positif ini menarik untuk diikuti, mengindikasikan potensi stabilitas ekonomi dan peluang pertumbuhan di masa mendatang. Iho, tentu menarik untuk terus memonitor perkembangan yang lebih lanjut.

Kondisi nilai tukar Rupiah menunjukkan stabilitas yang membanggakan, seiring dengan meredanya ketidakpastian global.

Berdasarkan data Bank Indonesia per 16 Januari 2024, Rupiah mempertahankan kinerja positif dengan penurunan hanya sebesar 1,24%, lebih baik dibandingkan beberapa mata uang negara tetangga. Sejalan dengan upaya pengendalian inflasi, stabilitas nilai tukar ini mencerminkan kebijakan yang berhasil diimplementasikan oleh Bank Indonesia.

Kabar baik ini memberikan indikasi positif terkait ketahanan ekonomi dan efektivitas langkah-langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas mata uang nasional.

Bauran kebijakan moneter Bank Indonesia difokuskan pada pro-stability, dengan penekanan pada penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dan langkah pre-emptive serta forward-looking untuk menjaga inflasi tetap terkendali pada target 2,5+1% pada tahun 2024.

Selain itu, Bank Indonesia terus mengoptimalkan instrumen moneter pro-market seperti SRBI, SVBI, dan SUVBI. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat pendalaman pasar uang dan mendukung aliran modal masuk ke dalam negeri.

Respons yang cermat terhadap kondisi ekonomi dan keuangan mencerminkan komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan memastikan kondisi yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline