Lihat ke Halaman Asli

A. S. Narendra

Tunggu sebentar, tulisan belum selesai diketik...

Ikan Dicuri, Indonesia Bisa Apa?

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illegal fishing kembali terjadi di Bengkalis. Jajaran Polres Bengkalis Riau mengamakan satu unit kapal yang diduga mencuri ikan. Kapal tersebut milik pengusaha asal Malaysia, sedangkan ABK-nya berasal dari Indonesia. Demikian disampaikan Kapolres Bengkalis, Riau, AKBP Andry Wibowo, Senin (3/11/2014). Dia menjelaskan, kapal tersebut bernomor lambung JHS 5974. Nakhoda dan ABK berinisial K (35) dan T (27), keduanya warga Bengkalis. Berita selengkapnya di sini. Illegal fishing, PR Besar Om Wi Penangkapan ikan secara ilegal atau terkenal dengan istilah illegal fishing ternyata masih menjadi salah satu masalah terbesar di sektor kelautan Tanah Air. Bahkan kasus tersebut mampu menyebabkan negara menanggung rugi hingga puluhan triliun rupiah. "Kerugian negara dapat mencapai Rp 30 triliun per tahun dari kasus illegal fishing. Itulah mengapa pemerintah perlu membentuk satgas anti mafia illegal fishing," terang Pengamat Masalah kelautan Arif Satria setelah menjadi pembicara dalam acara diskusi terbuka di Jakarta, Sabtu (25/10/2014). Berita lengkap tentang illegal fishing silahkan baca ini. Berita di situs web tersebut menyebutkan kutipan Arif , "Dua wilayah itu menyumbang kerugian hingga 80 persen dari angka Rp 30 triliun per tahun tadi. Makanya, jika pemerintah dapat mengawasi dan mengatasi kasus illegal fishing di dua titik tersebut, kerugiannya dapat berkurang drastis,". Terdapat dua wilayah di Indonesia yang paling sering didera kasus illegal fishing yaitu Laut Arafura dan Laut China Selatan. Kasus illegal fishing di dua titik tersebut menyumbang kerugian yang dominan pada negara. [caption id="" align="aligncenter" width="471" caption="Kapal ikan Thailand Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh. (sumber: www.detik.com)"][/caption] Susi Mengaumi Malaysia Sebuah situs berita menyebutkan kekesalan Susi pada Malaysia. "Saya selaku Menteri Kelautan dan Perikanan, Rabu sore mengadakan rapat dengan Dirjen Perikanan Tangkap Gellwyn Yusuf dan Sekjen KKP Syarief Widjaja. Dalam rapat ini saya terlihat sedikit kesal melihat pada Malaysia yang mengklaim ikan milik Indonesia," kata Susi dalam akun Facebook-nya dikutip Senin (3/11/2014). Susi pun mengungkapkan pengalamannya saat di Eropa. Dia melihat ikan jenis Black Tiger yang diklaim milik Malaysia. Padahal spesies ikan ini hanya hidup di perairan Indonesia. "Ada ikan jenis Black Tiger yang saya beli di supermarket Eropa, ternyata disebut itu dari Malaysia. Di sana terpampang fifty seven zone (zona 57). Memangnya Malaysia punya zona pulau?" jelas dia. [caption id="" align="aligncenter" width="518" caption="Ikan tangkapan nelayan di kawasan Pelabuhan Muara Baru, Jakarta. (sumber: www.liputan6.com)"]

Sejumlah nelayan menurunkan ikan-ikan hasil melaut untuk dijual di kawasan Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Kamis [28/8/2014, Liputan6.com/Faizal Fanani] (sumber: www.liputa6.com)

[/caption] Indonesia Bisa Apa? Apa yang bisa dilakukan anak bangsa untuk mengatasi kedaulatan negara yang dilecehkan dengan pencurian demi pencurian seperti berita di atas? Mencari-cari kesalahan presiden dan membuat berita propaganda seperti yang dilakukan Jonru? Mengomentari menteri yang foto merokoknya dipublikasi media panjang-lebar? Hei Bung... Buka matamu Bung... Matamuuu...! Negara kita sejak lama dilecehkan negara tetangga, namun tetap saja kalian asyik merasa yang paling hebat dengan mencari-cari semut di ujung samudera. Malulah sedikit pada Bapak Bangsa. Jangan sampai dianggap menjadi anak bangsa nan durhaka... Merdekaaa...! Kota Perjuangan Jogjakarta, 4 Nov. 2014



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline