Warung kopi belum buka benar. Cak Markesro masih meletakkan jajan pasar tujuh ragam kesukaan pelanggannya. Air sepanci juga baru saja direbus, lima menit lalu.
Biasanya kira-kira jam 06.00 pelanggan mulai datang. Tapi sekarang masih kurang 30 menit sudah muncul Karsan, penjahit keliling. Agak anomali, mengingat lelaki usia 40-an ini biasanya mampir warung Cak Kesro sorean, sepulang ngider dengan motor yang ia sulap jadi mohit alias motor jahit atau motor yang "dikawainkan" dengan mesin jahit.
"Suti...Suti diperkosa Cak," katanya sembari mencari tempat duduk dekat pajangan jajanan pasar.
Cak Kesro yang lagi menyiapkan cangkir-cangkir buat kopi, teh atau aneka wedang lainnya jadi terperanjat. Hampir saja satu cangkir jadi korban pecah.
"Suti siapa? Diperkosa siapa?" penasaran Cak Kesro, perhatiannya pindah ke Karsan.
"Semalam RW 4 heboh. Suti bininya juragan Amir, Cak!"
Nama Suti ada banyak. Suti yang paling sering jadi bahan perbincangan di Kampung Kandang, ialah warga lokal yang enam bulan ini mendadak kondang di televisi swasta lokal. Lolos audisi penyanyi dangdut.
Tapi kali ini tampaknya Suti lain. Suti yang lebih tua, istri pemilik toko bahan bangunan. Orang kaya turunan ketiga bernama Amir Posko. Disebut demikian karena pria setengah baya ini dulunya berjasa membangun posko organisasi pemuda. Disegani anak-anak muda pria karena kerap bagi-bagi rejeki di posko kelir merah-merah itu.
Karsan meneruskan cerita. "Suti ngaku sendiri, Cak. Malah semalem bos Amir juga ada di sebelahnya. Marah-marah luar biasa. Mukanya merah, super galak."
Belum setengah jam, warga mulai berdatangan ke warkop. Yang tadinya cuma duduk-duduk atau bersih-bersih jadi terpancing mampir. Ada yang mengaku sudah dapat bocoran cerita dari WA. Tapi masih penasaran, maka bergabunglah mereka di warkop yang mulai diduyuni warga non pelanggan.
Tadi malam, bos Amir pulang dalam keadaan teler. Dalam kondisi emosi tingkat tinggi ditingkahi dengan bau alkohol dari mulutnya. Teriak-teriak semaunya seperti orang gila hingga mengundang tetangga keluar rumah.