Menggambarkan situasi yang terjadi bertubi-tubi pada Kepolisian Republik Indonesia ibarat efek domino. Dimulai dari terbongkarnya satu kasus yang tampaknya berskala kecil, namun memberi efek berkelanjutan, terus memanjang. Menyeret satu pihak dan pihak lain, pihak berikutnya.
Efek domino menjelaskan dari sebuah tindakan awal yang tampaknya kecil yang memulai rantai efek dan mungkin memiliki konsekuensi yang jauh jangkauannya. Efek domino adalah hasil kumulatif dari satu hal kepada hal lain. Sedikit sentuhan saja pada satu kartu pertama akan menjatuhkan satu-persatu kartu-kartu selanjutnya. Semua akan roboh pada akhirnya.
Dengan sifatnya yang merantai, ditandai dengan jatuhnya kartu pertama. Sementara efek yang ditimbulkannya menumbangkan rantai tersebut.
Efek domino tidak saja terjadi hanya dalam satu jalur rantai. Dalam perkembangannya dalam susunan rantai yang mutakhir, rantai tersebut dapat memecah bercabang bahkan beranting.
Sepelik apapun rantai yang menjulur menjadi banyak ranting, tidak akan ada satu yang tidak tumbang. Sejauh berada di dalam rantai domino.
Mungkinkah, efek domino terhenti di tengah rantai?
Mungkin, jika di tengah rantai tersebut Anda tahan dengan barikade. Barikade kuat yang mampu menahan dorongan kartu-kartu domino yang telah bertumbangan.
Babak bertumbangan tengah terjadi di rantai Ferdy Sambo, sang Irjen Polisi. Dampaknya sampai sejauh apa dan mana, tidak ada yang tahu. Kecuali bahwa satu-persatu setiap kartu-kartu domino yang berdiri berjajar di belakangnya diketahui.
Tampaknya malah telah bercabang, kendati yang tumbang baru pada rantai kematian sang ajudan. Pelaporan soal penyuapan ke KPK oleh Tampak bisa membuka rantai baru. Sekelompok masyarakat dari profesi advokat mencoba membuka kartu domino lainnya.
Desakan lain dari elemen masyarakat lainnya boleh jadi merupakan proses membuka kartu-kartu domino selebihnya. Dengan kata lain, bentuk kecintaan dan kerinduan masyarakat Indonesia pada lembaga polisi yang menganyomi, melindungi dan melayani itu tengah berlangsung dengan caranya sendiri.
Mereka berpartisipasi dan berinisiatif membuka satu-persatu setiap kartu domino, sebab itulah cara yang paling masuk akal dan dapat dilakukan secara praktis. Kendati kadang harapan menumbangkan setiap keburukan kartu domino terputus di tengah jalan.