Lihat ke Halaman Asli

Melintas di Atas Camp Nou, Barcelona

Diperbarui: 19 Maret 2016   02:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Stadion Sepakbola Nou Camp, Barcelona (Kompas/Mohammad Hilmi F)"][/caption]Barcelona tanpa Nou Camp boleh jadi industri wisata negeri Katalunya ini cuma andalkan kenangan sejarah cerita kejayaan Christopher Columbus. Karena  El Barca dan markasnya itu Barcelona tak boleh lewat dari daftar incaran para turis. Bahkan kata seorang Sonia, pemandu wisata setengah baya, arus turis menyemut jika ada helatan teknologi komunikasi tahunan, Mobile World Congress (MWC) dan pertandingan FC Barcelona.

[caption caption="Dokumentasi andra nuryadi"]

[/caption]Tapi menunggu aksi  trio Messi, Suarez dan Neymar  jelas butuh waktu, apalagi saya datang tidak tepat waktu. Belum lagi pertandingan terdekat bukan big match. Dua hari lagi El Barca ditantang Sevilla. Kurang seru!

Toh ada cara lain yang lebih memacu adrenalin. Tawaran terbang dengan Catalunya Helicopter tak saya tampik. Salah satu sudut yang akan dilintasi helikopter adalah tepat berada di atas kampung El Barca, yang sebenarnya tidak lebih luas dari kawasan GBK Senayan.

Singkat kata saya pun menuju Helipuerto de Barcelona, yang berlokasi di Passeig de l’Escullera, tempat  landasan helikopter yang dioperatori oleh Cathelicopters, Barcelona. Sore, pukul 4, di saat musim dingin masih menyisa, saya beruntung lantaran mendung tak bergelayut.  Sebaliknya matahari masih betah menyiram tanah Katalunya meski sedikit foggie.

[caption caption="Dokumentasi andra nuryadi"]

[/caption]Prosedurnya mudah. Setelah mendaftar, saya pun musti timban berat badan. Perempuan petugas penerima akan membagi sorti penerbangan berdasarkan bobot badan.

Ada tiga opsi yang bisa dipilih. Antara lain Barcelona Costa Tour berbiaya 50 euro. Rute pendek ini hanya mengitari sekitar pantai Barcelona. Durasi sorti hanya enam menit. Opsi kedua, rute menengah selama 12 menit. Ongkosnya dipatok 95 euro. Nah, opsi ini lumayan, kira-kira separuh Barcelona bisa dapat. Paket termahal selama 40 menit, hingga mencapai Monserrat. Tapi Anda harus keluar biaya 300 euro.

Tujuan saya tetaplah Nou Camp. Dan, itu tersedia di paket kelas menengah. Setelah sepakat, saya pun segera memasukkan tas ke locker yang musti bayar 1 euro agar aman.

Di luar, rotor heli sudah menderu. Suaranya luar biasa bising. Makanya setiap penumpang wajib memakai headphone. Saya duga pilot yang akan membawa terbang berjenis kelamin pria. Tapi dugaan saya meleset. Sekelar mengikuti instruksi selama lima menit untuk keselamatan penerbangan, saya pun digiring keluar. Di dalam, seorang perempuan setengah baya berambut blonde memakai kaya mata hitam menyambut di kabin pilot.

Untung saya jalan paling depan sehingga diperkenankan duduk persis di samping pilot. Tak ada basa-basi, tak ada sedikit pun keluar ucapan, dingin, sang pilot segera membawa heli meninggi dan meninggi. Heli memutar ke arah timur, tujuan pertama adalah area pelabuhan yang dipenuhi oleh kapal-kapal pesiar mega, lantas melewati Torres. Dari situ lanjut ke timur mendekati Villa Olimpica. Ini bekas area Olimpiade 1992 yang kini telah berubah wajah dengan hadirnya banyak hotel dan apartemen.

 Heli melewati Forum di ujung timur pantai Barcelona sebelum  kemudian menukik 120 derajat ke kiri menyasar ke atas Torre Agbar. Menara baru berbentuk peluru raksasa tak jauh dari Placa de les Glores Catalanes itu tampak menjulang. Gedung dengan desain modern berfasilitas high tech itu tetapi masih blending dengan atmosfir klasik Barcelona, milik perusahaan raksasa Spanyol, Agbar. Kendati begitu, saya acuh saja. Bahkan saya masih kurang tertarik, sekalipun sudah berada di atas landscape Barcelona, Sagrada Familia.

[caption caption="Dokumentasi andra nuryadi"]

[/caption]Tetapi mata mulai membelalak setiba di atas kawasan kota tua Eixample yang menyajikan himpunan rumah dengan jalanan blok teratur, persis seperti mainan lego. Dari atas daerah itu seperti berwarna seragam, coklat tanah. Hanya saja, mata saya lebih mengarah ke nun jauh di sana, lingkaran oval dengan warna khas merah marun dan biru tua. Ya, apalagi kalau bukan Nou Camp!
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline