Lihat ke Halaman Asli

Menggiurkan Bisnis dan Jalanan

Diperbarui: 3 November 2021   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kita adalah makhluk sosial, maka dari itu sewajarnya seringlah kita berinteraksi dengan berbagai macam orang sekitar, baik dikenal maupun tidak. Sering juga melihat beberapa kejadian atau interaksi yang ditangkap oleh indera, khususnya indera pengeliatan yaitu dari mata. Kejadian demi kejadian sangat umum didapati disaat kita beraktivitas diluar rumah terlebih lagi di jalan.

Apa yang kita lihat di jalan adalah sesuatu yang tak bisa kita hindari. Berbagai fenomena dari tahun ketahun umumnya sering berubah atau bertambah banyak yang mengikuti. Jalanan memang salah satu tempat mata pencaharian bagi segelintir orang agar tetap bertahan hidup di tengah kerasnya kehidupan saat ini.

Sudah berapa banyak kita melihat segelintir orang memanfaatkan jalanan sebagai pusat mata pencahariannya.

Hal baik dan kurang baik pun hampir kita jumpai di jalanan. Mulai dari kelas bawah, menengah, atas, dan bahkan aparatur negara. Tak usah ditutupi lagi, karena bagi kebanyakan orang sudah mengetahuinya hal-hal tersebut. Ada baiknya saya jabarkan satu-persatu dari kesemuanya itu.

A. Kelas bawah :
1. Pak Ogah (Polisi Gope)

Mereka bukanlah seorang aparatur negara, namun mengapa mereka berkeliaran disetiap pertigaan atau perempatan jalan. Mengatur kondisi jalan menjadi pekerjaannya, hal tersebut terkadang membuat kita jengkel sesekali waktu. Terkadang penyebab kemacetan bisa dikatakan merekalah penyebabnya, mengeluarkan uang koin dari pengendaralah yang diutamakan terlebih dahulu. Bagi saya uang adalah mata ganda. Hal tersebut dikaitkan dengan siapa yang memberi uang akan diberi jalan terlebih dahulu.

2. Tukang parkir

Tersebar dimana-mana bahkan hampir disetiap sisi selalu ditemukan tukang parkir. Kita bisa jumpai mereka di taman kota, ruko, tempat pengambilan uang (ATM), supermarket, bahkan di trotoar sekalipun. Bukan berarti mereka sejatinya meresahkan pengemudi motor atau mobil, hanya saja seringlah kita alami kejengkelan atas ulah tukang parkir. Salah satu contohnya ialah saat kita pergi ke suatu tempat dan memakirkan motor tiada seorang tukang parkir namun seketika ia ada, saat kita hendak pergi dari tempat itu.

3. Anak jalanan

Mereka mengambil andil di jalanan dalam mengais rezeki. Terkadang memang meresahkan masyarakat khususnya bagi pengguna jalan. Kebanyakan mereka tergabung dalam satu lingkungan atau komunitas yang sama, itu akan membuat kelompok mereka menjadi terkordinir secara jelas terutama dalam hal pembagian wilayahnya. Semua itu sreing kita lihat bahkan tak jarang merasakan sesuatu hal dari mereka atas penilaian kita sendiri positif atau negatif. Pekerjaannya memang terkadang unik, anak kecil hanya bermodalkan kanebo dan mengelap-elap body kendaraan, remaja bergitar, manusia kemoceng, sekujur tubuh di cat dengan warna silver (silverman), dan masih terlalu banyak kita menemukan hal-hal unik lainnya.

B. Kelas menengah
Kelas ini diartikan siapa saja mempunyai usaha kecil menengah atau biasa kita kenal dengan para pedagang. Mengapa saya bilang begitu, karena tentu ia sudah berani mengeluarkan modal tak terbilang kecil untuk melakukan suatu usahanya. Gerobak adalah satu contoh obyek sebagai wadah dan alat transportasinya. Banyak sekali cara mereka memperdagangkan dagangannya, ada macam cara :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline