Ahmad Isropi sebenarnya hanyalah seorang pekerja pabrik di kawasan Jababeka. Pria asal Indramayu ini merantau ke Bekasi sejak tahun 2014. Bukan hanya sebagai buruh semata, ia merupakan salah satu pendiri Taman Baca Masyarakat (TBM) Lapak Literasi Cikarang. Berlokasi di jalan Pulo Kapuk Cikarang Utara Desa Pasir Gombong, Kampung Mekar Mukti.
Opi nama sapaan akrabnya gemar membaca sejak tahun 2013, sejak saat itulah kepedulian dalam hal literasi sudah mulai tumbuh. Setiap bulan ia sempatkan membeli satu atau dua buah buku. Sehingga semakin lama bukunya semakin menumpuk. Akhirnya pada pertengahan tahun 2020 ia pun memutuskan membuka TBM di kontrakan 2 petak berukuran tiga kali empat meter persegi.
"Sejak 2013 memang sudah senang membaca buku dan saya setiap bulan membeli buku minimal satulah. Karena semakin banyak buku saya dan menumpuk, saya berfikiran untuk membuka TBM saja di kontrakan" ungkap pria berusia 28 tahun (21/10/21).
Saat pertama kali diresmikan olehnya dan diketahui beberapa kalangan komunitas literasi demikianlah banyak sumbangan buku anak hingga dewasa. Meski kiriman donasi buku cukup beragam, tak jarang Opi kerap menyisihkan gaji sekedar membeli bacaan.
Sekarang ia hanya mengandalkan upah pabrik untuk memenuhi segala macam kebutuhan TBM dan hidupnya pribadi.
Awalnya perantau ini memberanikan diri untuk bergabung kesesama penggiat literasi di kota maupun kabupaten Bekasi. Memahami serta mempelajari konsep keberlangsungan TBM agar tetap eksis dan diterima masyarakat.
Maka ditemukan ide "Ngelapak" sekitaran daerah ia bekerja. Asal muasal nama "Lapak Literasi Cikarang" bermula dari kata teresebut, sebab berkenaan dengan literasi bertempat di Cikarang.
"karena saya ngontrak di Cikarang dan buku ini kan terkait literatur. Juga kegiatan ngelapak tersebut, digabungkanlah kesemuanya menjadi Lapak Literasi Cikarang" ungkapnya.
Tapi cukup disayangkan karena selang beberapa lama ada pelarangan dari pihak keamanan setempat dan tidak diperkenankan kembali ngelapak di lokasi tersebut. Maka posisi lapak akhirnya beralih ke perumahan Gramapuri Persada Kecamatan Cibitung.
Agenda kegiatan ngelapak buku di perumahan tersebut teragendakan secara rutin setiap sabtu pagi hingga siang hari. Ia berangkat pagi jam 05:30 WIB dengan kendaraan bermotor dan tas ransel dipundaknya berisi sejumlah buku, alat tulis, juga alas duduk.
Bukan hanya kegiatan membaca saja, akan tetapi ia juga menyediakan beberpa pensil warna dan kertas gambar untuk diwarnai. Siapapun yang berkunjung nantinya dapat meminjam buku kepada Opi apabila belum selesai membaca sampai tuntas.