Lihat ke Halaman Asli

Si Lamban "KungKang" Merambah Bisnis Kopi

Diperbarui: 23 September 2021   04:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Daffa Alrizkyra merupakan seorang mahasiswa asal Universitas Islam 45 Bekasi dari Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen. Mahasiswa semester akhir kini tengah merampungkan skripsinya, dan ia juga sukses dalam melakoni bisnis coffee shop di Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi.

Bagaimana tidak ditengah kesibukkannya sebagai enterpreuner muda ia merintis usaha mulai dari nol hingga sebesar ini. Bisnis coffee shop dipilih lantaran ia juga pecinta kopi. Berawal dari memiliki relasi cukup banyak di dalam maupun luar kampus, ia memberanikan diri menjual minuman kopi dingin kepada temannya tersebut di tahun 2020.

“Pada tahun itu saya memberanikan diri menual kopi kemasan kepada teman, gak taunya mereka pada senang dengan racikan saya. Yaudah saat itu pula langsung memutuskan membeli kontainer box ukuran 2X1 meter hasil menjual ponsel. Setelah beberapa bulan memiliki modal cukup, saya segerakan menyewa rumah joglo tak berpenghuni” kata Daffa.

Pria 21 tahun ini mengakui bahwa sebenarnya tidak ada masalah antara tugas akhir dan dunia usaha kopi. Justru baginya ini adalah ajang pembuktian dalam penerapan disiplin ilmu manajemen. 

Sebenarnya ia seorang yang lamban disetiap aktivitas sampai harus menunda skripsi selama 3 semester. Dipilihlah nama “KungKang” sendiri sebagai brand kopi, lantara Hewan tersebut melakukan segala sesuatu dalam gerakan lambat.

“Saya memang sempat menunda skripsi karena memang males aja sih, mungkin lebih tepat mager (males gerak) kaya hewan kungkang. Saya suka belajar tapi enggan terhadap ujian, maka dari itu tugas akhir saya belum terselesaikan. Tapi saat ini sih lagi proses pengerjaan dan insya allah semester ini pasti lulus ujian akhir” ujar daffa.

Saat ini status mahasiswa masih disandangnya, namun tak bisa diremehkan pula hasil kerja keras dalam usaha kopi. Pemilik kedai itu sendiri mengatakan bahwa KungKang tidak hanya sekedar tempat nongkrong, melainkan menjembatani ruang diskusi umum dari berbgai kampus dan kegiatan sosial. Untuk jangka panjang ia berharap tempatnya menjadi pusat belajar bagi siapapun yang datang.

“Target kedepan semoga bukan hanya ngopi tapi pengunjung harus mendapatkan sesuatu lebih dari tempat ini, kedepan kungkang tengah bersiap melakukan perancangan kegiatan seperti ruang fotografi, membatik, bedah buku, program healing dari teman psikolog. 

Pada dasarnya semua hal yang mencakup kegiatan sosial terlebih pada pendidikan bisa diterapkan. Bagi saya bukan melulu soal bisnis, tapi harus ada edukasinya” pungkas Daffa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline