[caption caption="Ilustrasi by; Fiksiana Community."][/caption]
Ando Ajo, No Urut 165.
Dear Diary…
Ahh, inilah yang membuat aku malas menyentuhmu, Di. Seriously! Belum apa-apa kausudah menertawakanku. Sial…
Baiklah. Harus kuakui, terakhir kali aku menyentuhmu itu… hmm, tunggu dulu, shit! Hahaha… iya-iya, lebih dari satu dekade. Oke, aku minta maaf. Cukup? Very good.
So, boleh aku muntahkan isi perut ini?
Hahaha, jangan ngambek dong, Di. Isi kepala dan dada ini maksudnya. Boleh? Apa, puisi? Hahaha, kau makin mirip para ABG itu, Di. Hahaha, iya, akan kuhias kau dengan puisi. Nanti.
Baiklah, Di, tolong dengarkan baik-baik. Dan kalau bisa, berhentilah senyum-senyum sendiri, jari-jariku jadi tidak bisa bergerak. Paham! Good.
Kautahu, Di…