Lihat ke Halaman Asli

Ando Ajo

TERVERIFIKASI

Freelance Writer

Doa dalam Tulisan

Diperbarui: 12 Agustus 2015   05:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[Renungan Jumat]

Salam bahagia teruntuk semua sahabat Kompasiana.

Sahabat, penulis teringat satu pepatah tua, yang kurang-lebih berbunyi; “Jangan menyepelekan hal-hal kecil, sebab hal-hal besar banyak terjadi karena hal kecil.”

Dan nyatanya, cukup banyak hal-hal sepele yang benar-benar kita sepelekan, bahkan lebih banyak lagi hal demikian terpampang di media sosial.

Contoh sederhananya; dalam menuliskan/mencantumkan/mengetikkan kalimat-kalimat yang sebenarnya adalah sebuah doa.

Semisalnya, begini; “ya robb smoga ibunda hmba cpt smbuh amin”

Atau; “ohh tuhan mksh dah jwb doa q”

Lainnya; “yaa allah lncrkan prjlnan hmba ni amin”

Sahabat Kompasiana, sejatinya; Robb, Tuhan, Allah itu sesuatu yang Maha dan kita semua menyadari itu, lantas mengapa menuliskan (memanjatkan) doa seolah-olah Zat Yang Mahasempurna tersebut adalah sesuatu yang kecil? Sepele?

Penulis yakin, sahabat dan kita semua tentulah tidak berpikiran demikian. Namun, dari kebiasaan kita yang menuliskan/mengetikkan sebaris doa dalam banyak sosial media dengan seperti itu (tidak mengindahkan aturan dan kaidah dalam menulis) tidak tertutup kemungkinan; bahwa kita telah menyepelekan Sang Khaliq.

Mungkin, menuliskan nama seseorang dalam huruf kecil semua masih dimaklumi (meskipun aturannya; harus diawali huruf besar) namun, apa tidak menyalahi etika ketika kita menuliskan/mengetikkan/mencantumkan nama Tuhan dengan awalan huruf kecil? Bukankah itu sama saja dengan kita menyepelekan Tuhan/Robb/Allah itu sendiri? Menyamaratakan Dia dengan makhluknya, meski kita tidak bermaksud begitu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline