Lihat ke Halaman Asli

Ando Ajo

TERVERIFIKASI

Freelance Writer

Kwek-Kwek-Kwek

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14100850161227073279

Kwek-Kwek-Kwek

Hai juga kwek!

Ada apa dengan bulu punggungmu?

Kwek…

Sama!

Kau lihat kwek, sayapku! Kena genangan minyak, kwek!

Aku serius!

Yaah… benar! Jadi tidak bisa terbang! Kwek-kwek-kwek…

Sarang kita gak hijau lagi, kwek! Iya kwek!

Kuning berkabut… kwek!

Si Punai? Iya kau benar kwek! Ia sudah pindah…

Kwek-kwek-kwek… si Kuntul juga kwek!

Eeh iya, si Puyuh masih terlihat kwek, lusa!

Si Bangau?

Eeh?! Kwek-kwek-kwek… dia juga pindah!

Mau bagaimana lagi?

Hijau lenyap, kwek… berganti kuning kering kerontang, kwek-kwek!

Lihat aja tuh kwek! Rig besi turun-naik!

Iyaaa… sama persis mainan bocah TK anak manusia itu!

Kwek-kwek-kwek…

Kasihan ibu bumi ya, kwek! Disedot terus…

Pasti harta mereka melimpah tuh, kwek!

Kwek-kwek-kwek… tapi,

Katanya gajinya gak cukup kwek!

Makanya sedot terus kwek…

Kwek-kwek-kwek… sedot istri?

Kau gila! Kwek-kwek-kwek…

Kau benar! Hiks… kwek! Sungai ini gak jernih lagi!

Tertutup minyak kwek! Kotoran!

Apa…?

Kwek, kau serius? Pindah juga? Meninggalkanku?

Kwek… hiks, sayapku berlumuran minyak, kwek!

Kau lihat! Aku tidak bisa terbang!

Kwek… jangan pergi!

Kwek!

Ando Ajo, Jakarta 07 September 2014

Sumber ilustrasi.

Terima Kasih Admin Kompasiana^^




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline