Lihat ke Halaman Asli

Ando Ajo

TERVERIFIKASI

Freelance Writer

Pesut Kisut Mengkerut

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14127618571391144536

Pesut Kisut Mengkerut

Ibu bumi tak lagi bisa memberi

Pada aku dia kami

Mati terkapar demi makhluk insani

Satu per satu punah mati

-

Tiada bisa menyalahkan ibu alam

Konon pula sungai lebar tak lagi dalam

Dangkal keruh air menghitam

Sampah plastik gelondongan kayu hingga pualam

Mengurug habis beningnya Mahakam

-

Aku tidak bisa berharap pada hujan

Yang dulu turun menyegarkan

Basah hutan rerimbunan di tepian

Kini lumpur kerikil menutup pandangan

Tiada tempat lagi mencari makan

-

Pelangi di hulu tak lagi pernah sama

Mentari terik menyengat raga

Punggung terpapar kering melanda

Bila tak mati disengat surya

Mestilah berkalang menggelepar dalam jala

-

Aku… merindukan kemilau di ujung senja

Seperti dulu lompat berenang dalam pelukan alam bunda

Kini gelap keruh sejauh pandangan mata

Ke mana lagi ingin diri bernostalgia?

-

Ibu bumi tak lagi bisa memberi…

Demi anak manja bernama insani.

Selamatkan satwa Indonesia, Pesut (Lumba-lumba air tawar) Sungai Mahakam; Orcaella brevirostis, yang terancam kepunahan.

Ando Ajo, Jakarta 08 Oktober 2014

Sumber ilustrasi.

Terima Kasih Admin Kompasiana^^




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline