Lihat ke Halaman Asli

Andi Wi

TERVERIFIKASI

Hai, salam!

Komunitas, Kawan Sebangku dan Film Pendek Satu Gram Saja

Diperbarui: 14 Maret 2018   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Screenshoot/Kawan Sebangku/dokpri

Dalam dua bulan terakhir, saya bersama teman-teman -kami menyebutnya KAWAN SEBANGKU- amat sibuk membikin film pendek. Idenya sederhana "Kami ingin berkreativitas" atau berkarya sebagai anak muda gabungan dari beberapa generasi: milineal dan z.

Awal terbentuknya Kawan Sebangku terdiri dari 5 orang jika saya tidak salah hitung, dan alhamdulilah kini sudah dua kali lipat lebih banyak.

Beberapa film telah kami garap sebagaimana tujuan kami yang sombong dan dangkal. Yakni dalam satu minggu kami prioritaskan produksi satu buah film. Namun seperti halnya kata pepatah: rencana itu diciptakan untuk gagal. Dan rencana kami pun memang gagal.

Dalam dua bulan terakhir bahkan kami amat ketar-ketir kalau satu buah film pun bakal tidak jadi. Kami bahkan sempat memikirkan nama lain yang cocok untuk komunitas kam dengan mengganti nama belakangnya yaitu: Kawan Gagal. Kami memang belum sepenuhnya gagal tapi kami mudah menyerah. Apa boleh buat.

Dalam dua bulan terakhir, masalah demi masalah muncul. Dalam pelbagai bentuk -bukan "berbagai" lagi- dari kehadiran para pemain yang kurang on time, dari properti yang kurang memadai dan banyak hal lagi yang sama sekali tidak diinginkan komunitas, misalnya, pemeran utama kami yang tiba-tiba terserang virus cacar air.

Kami berkumpul di taman lalu membuka percakapan-percakapan mentah yang boleh juga disebut sebagai omong kosong. Tidak. Kami tahu bahwa kami sebenarnya buang-buang waktu. Dan itulah yang terjadi.

Tak ada yang lebih menyakitkan sampai dirimu tahu bahwa pada titik tertentu menyerah lebih mudah ketimbang terus berjalan.

Kami sempat ingin putar arah dan kembali ke barisan masing-masing. Ke kehidupan dahulu kami. Ke kehidupan sehari-hari kami yang menyebalkan dan membosankan.

Namun saat itu terjadi entah kenapa sebuah medan magnet menarik kami dengan begitu kuat untuk kembali merapat, untuk kembali ke barisan tujuan awal dibentuknya komunitas.

Baiklah, kita selesaikan satu vidio saja dan jika ingin bubar, maka bubarlah, begitu kata saya dalam hati. Hal ini pula diamini oleh banyak anggota. Namun entah kenapa mengetahui fakta bahwa sebuah vidio rampung dibuat KAWAN SEBANGKU masih tetap berdiri. Masih tetap ada. Ini sangat mengejutkan. Dan saat satu buah film pendek SATU GRAM SAJA selesai dibuat, kami semua sangat terharu. *ngelap ingus

Selama dua bulan terakhir kami belajar banyak hal. Setidaknya untuk membuat komunitas kalian mesti memiliki nama yang permanent. Tak bisa diubah-ubah mesti langit runtuh atau bintang jatuh seperti rintik. Untuk membuat komunitas itu artinya kalian menyatukan pemikiran satu sama lain dan itu cukup sulit tapi tidak cukup keras jika isi kepala kalian tak berniat ingin membentur-benturkannya. Yang terakhir saya belajar: jaga kesehatan itu penting. Kadang-kadang seseorang yang nampak sehat dan bugar bisa juga berpotensi terserang cacar air atau penyakit kesasar lainnya yang jauh lebih mengerikan: bisulan yang tak bisa disembuhkan oleh dukun anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline