Lihat ke Halaman Asli

Andi Wi

TERVERIFIKASI

Hai, salam!

Puisi | Mati Bahagia

Diperbarui: 17 September 2017   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: instagram/the_business_rules/

Kau tahu aku tak bisa senyum tanpamu
Bawalah napasku pergi
Ke tempat-tempat orang bisa bahagia
Tanpamu segala hal membuatku menangis
Tapi tanpamu tak ada celah bagiku untuk tertawa

Lihat! Aku lakukan perjalanan ini
lagi
bersama jendela-jendela yang tak nampak membawamu kembali

Mengapa jauh itu ada sih?
Sedang diriku
Bisa membayangmu begitu dekat
Untuk kuraih
dan kusentuh rintikmu dengan jariku

Yang tiba-tiba melukis kau, di kaca jendela itu
Bukan aku. Tapi dirimu sendiri
yang meminjam ingatan dan tangan orang lain.

Sedih membayangkan aku akan tersenyum tanpamu, kelak.
Bahagia ternyata segala sesuatunya selalu berubah, berliku dan tak mudah ditebak.

Satu-satunya cinta, mungkin memang bukan hanya milik kita berdua
Akan tetapi: Milikmu dan juga Milik-Nya.

Milikku sendiri masih.
Utuh, dingin, dan kesepian
Namun biar kujaga. Seebaik-baiknya
perkakas yang lebih lama hidup
sebelum mereka merasakan mati.
Tapi ijinkan ia mati, tersenyum.

Ajibarang, 17 September 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline