Lihat ke Halaman Asli

Andi Wi

TERVERIFIKASI

Hai, salam!

Pulang Katamu?

Diperbarui: 11 Mei 2017   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi:cdn.idntimes.com

Saya sebenarnya ingin kabur
Karena saya merasa harus kabur
Tujuan saya adalah tidak boleh menengok
Tapi tidak bisa. Saya merasa punya mata
di belakang kepala saya, sehingga
pun jika saya pergi, saya hanya kan menambah
kebingungan saya sendiri

Saya mempercayai mata depan saya
dilain itu, saya juga mempercayai
mata belakang kepala saya satunya

Mata depan akan menuntun saya ke depan
sementara mata belakang
memandu saya berjalan ke arah sebaliknya
saling menarik-saling membisikkan
membikin saya bingung, hingga
menahan langkah kaki saya berayun
tak bisa kabur

Saya berdiri di trotoar. Kadang-kadang
saya ingin melihat apa yang terjadi
di depan sana, namun mata belakang saya
tak kalah penasaran membujuk untuk tidak ke sana

ditambah kata-katamu sempat
kau ucapkan pada saya tempo dulu:

"Jika kau lelah, dan
kepalamu bagai keledai yang
tak henti-hentinya menarik
gerobak barang, anak nakal, pulanglah!" 

Pulanglah ke dadaku. Karena

Aku ingin persilakan kau duduk
dan menarik napas.

Akhir-akhir ini, aku rindu
meja dapur dua kursi
dengan kips angin  
dan kau di tengah-tengahnya

Aku-sudah kusisakan bagianmu
sepotong ikan asin
sekubus tahu goreng dan
sambal kesukaanmu

Pintunya tak pernah terkunci.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline