--untuk Editor Kesayangan Kita
: Ratih Raca
1
Setiap hari ada saja yang berlalu. Tidak mendesak,
tidak buru-buru.
Mereka berniat melewatimu
dengan damai meskipun hal itu cukup membuatmu khawatir.
2
Kita telah sampai di sini.
Kau telah lahir dan tumbuh
dan setiap pagi
tanpa alasan yang kaupahami
merasa
malah semakin kuat saja.
3
Aku adalah waktumu
Ketakutan 5 detik lalu
yang telah berlalu,
alasan kau tak sudi melihatku
setiap kali menyesali
perasaan terkutuk itu.
4
Dunia diduga pendendam
hari dimana dilakukan
dibalas dimasa depan.
5
Penggila yang semalam
kalah taruhan, tertidur selonjoran di bangku taman
sementara di kepalanya
menyusun rencana, nanti siang
kita makan mi instan saja.
6
Demikian kita katakan padanya
bahwa
sudah tak memiliki apa-apa. Dunia akan marah
meminta kita
menuntut
mematuhi permainannya.
Bertaruh apa saja.
Di meja, jiwa dan raga kita
sebagai bahan taruhan.
Kita akan menerima diri kita sebagai kekalahan.
Meski hal itu, kautahu,
bukanlah suatu
kegagalan yang penting.
7
Hari ini kita akan masak mi instan
Itu akan membuatmu cukup bergairah
sesuatu yang nyatanya menyedihkan
Betapa kesyahidan itu
mengukuhi guyonan,
yang hanya bisa ditandingi
dengan kuah kare ayam imitasi.
Lihat! Lanskap jendela dapurmu
yang menampilkan
jalan tapak memanjang.
Aku menepuk pundakmu dan
berkata,
"Yep! Kita akan ke sana!"
Bergegaslah.
Kau menoleh menatapku.
Kujawab, "Kenapa kau
memandangku seperti itu?"