Lihat ke Halaman Asli

Andi Wi

TERVERIFIKASI

Hai, salam!

Aduh

Diperbarui: 16 April 2016   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Oh, Lis...
Jangan jadikan saya ini pertapa
yang menunggu waktu
kesuciannya menerima wahyu.

Sebab, saya tidaklah setenang-tenangnya tabah-rasa sakit
yang terus-terusan menjerit.

“Tapi, aku ini batu,” katamu.
Ya, Lis, jawabku.
Saya tahu kamu itu batu
; yang dikutuk menjadi manusia.

Tapi, Lis...
Jangan jadikan saya sepasang kaki yang terluka,
yang terkilir karena melewati sebuah batu,
ketika kau di sana.

Setiap malam
saya sering kesakitan
mengobati kaki-kaki saya yang cidera
ketika membasuhnya dengan air hujan dan airmata.

Dan ketika itu hati saya selalu tercenung mempertanyakan
: mengapa hujan dan airmata belum juga
membuat hatimu yang keras itu luluh.
Meskipun sementara waktu.

Dan ketika semuanya benar-benar tak bisa diubah.
ijinkan saya tetap mencintaimu,
yang terus-terusan aduh ketika melewatimu.

__

Samarinda, 20 Januari 2016. | pic

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline