: Lis
Aku rindu kamu selama lelahku.
Aku memikirkan nasib kita, bagaimana dua orang
dipermainkan cinta dalam sebuah peluang.
Kesempatan-kesempatan cinta mempertemukan kita,
mungkin kesempatan-kesempatan kitalah
yang mempertemukan cinta.
Menurutmu? Aku bahkan tidak bisa membedakan keduanya
; kita yang memiliki kesempatan mencintai
atau cinta yang memiliki kesempatan kita,
namun bukan untuk kita cintai.
Aku ini bukan penghapal dan perapal yang baik,
yang menyebut-nyebut namamu
yang betapapun banyaknya dihadapan sang Esa.
Namun
jika kamu mampu mencuri dengar,
niscahya akulah seorang hamba
; yang di hadapanNya menyebut namamu dengan murka.
Aku mencintaimu,
dan ingin mengatakan aku merindukanmu
dan memikirkanmu setiap saat.
Kau entah dimana, kau barangkali sama
; memikirkan, ialah kesempatan pertama, kedua, kesepuluh juta yang memerangkap kita, memerangkap apa saja dalam doa,
dalam kesempatan yang gagal kita cita dan ciptakan
saat kita percaya, tak ada lagi sebuah peluang.
kecuali di hadapanNya. Saat kita sama-sama keras kepala.
__
Mangkok yang Mengepul, 18 Januari 2016. | pic
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H