[caption id="attachment_381080" align="aligncenter" width="300" caption="shuttershock"][/caption]
sepulang dari pernikahan
mantan. Ia bawa pulang
sebuah sovenir bernama kepedihan.
Lalu,
ia simpan sovenir itu rapi
di dalam almari, tepat
di samping Sepi.
sore itu, ia menulis sajak.
ia mau membunuh Rindu
yang beranak-pinak. tumbuh
terlalu lebat.
hari ini tak ada Rindu lagi,
katanya dalam hati. itu pasti.
Lelaki itu berjalan, dengan menenteng sekaleng bir hitam,
di tangan kanan,
di tangan lainnya kertas berisi sajak ia genggam, sempoyongan.
ia menuju surau dan memberi tahu,
kepada marbot itu.
lantas sang marbot bingung.
"Sudah umumkan saja."
kata saya.
" ... telah berpulang ke Rahmatulloh bernama Rindu
binti ... pada pukul...."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H