Lihat ke Halaman Asli

Andi Wi

TERVERIFIKASI

Hai, salam!

Sore dan Pelukan Menjelang Malam

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14302392321568890742

shuttershock

1/
sore itu,
wajah senja warnanya seperti kuning madu yang tumpah, pada sebuah kertas. dan puisi itu lahir, dari dalam
rahim, matahari yang tenggelam.

2/
lalu, senja itu menggerutu
; mengapa hanya soal rindu?

"karena Tuhan ciptakan kamu
dan rindu,
seperti sepasang buah yang ranum."
jawab saya kemudian,

"kapanpun saya rindu
maka lahirlah puisi
dari dalam rahimu."

3/
kamu tahu?
senja sore itu, adalah senja
yang paling manis --yang
pernah saya tahu.

setidaknya: untuk
sebuah puisi, sebelum
kehilangan roh-nya.

4/
lamat-lamat
bumi gelap.
dan Tuhan yang mencongkel
mata(hari) dari arah barat.

5/
dan,
Tuhan jadikan Rindu sepasang lengan. supaya mereka bisa
saling berpelukan.
dalam doa, sepertiga malam.

---
RBT, 29 April 2015




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline