Lihat ke Halaman Asli

Andi Wi

TERVERIFIKASI

Hai, salam!

Rindu Ialah Teman

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14267809351368622125

[caption id="attachment_373858" align="aligncenter" width="540" caption="karyasastrakuyona.blogspot.com"][/caption]

*

aku jadi tak benar-benar salah
rindu ialah kamu
yang kerap pindah
sebelum tanpa pertanda

kamu itu rindu
yang pindah dari dada ke mata
dari yang membuncah
jadi airmata; tanpa (sama sekali) mampu kucegah

aku bisa sangat galau
pada rindu yang terlampau
pada lebih yang melebihi
penantian seakan harga mati

barangkali, bernegosiasi pada
kesetiaan adalah jalan kesepian.
Aku memilih sepi sebagai teman
sebab, bagimu tahu, teman tidak
akan tinggalkan teman, saat berkabung. Pun ketika
perih sedang mengandung

kamu itu rindu
tuan yang sedari dulu, aku tunggu.
Rindu yang mengiyakan
barang Tuhan yang paham: rindu itu tuan
yang sudah kuanggap sebagai teman.

*) Saat malam, dikuliti penantian

Samarinda, 18 Maret 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline