Lihat ke Halaman Asli

Andi Wi

TERVERIFIKASI

Hai, salam!

Dijemput Maut

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1424967004477561727

[caption id="attachment_370703" align="aligncenter" width="500" caption="desrianharleni.blogspot.com "][/caption]

Tentang kerinduan yang lalu-lalang dalam ingatan
keluyuran malam-malam
setengah telanjang.
Setengahnya lagi ingin bercumbu di bawah lampu remang-remang.

Dari kuku-kuku orang yang sudah mati, kunang-kunang datang menggandeng bulan.
Sedangkan Kerinduan, memeluk celana dalam.

Baginya, Kerinduan seperti sperma, yang tak bisa tersalurkan
ke dalam vagina

... akhirnya, malam memutuskan membagi asmaranya dari luar jendela.
Ada yang mengetuk,

"Silakan masuk," kata Lelaki itu sopan, setengah telanjang.

"Kau sudah siap?" tanya malaikat maut.

"Tentu saja. Saya sudah lama merindukannya."

tentang kerinduan yang lalu-lalang dalam ingatan
keluyuran malam-malam
setengah telanjang. Setengahnya lagi, ingin bercumbu di bawah lampu remang-remang.

Dari kuku-kuku orang yang sudah mati, kunang-kunang datang
bersama malaikat maut
; menjemput
Lelaki-kerinduan
ketika larut malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline