Katanya, orang lebih mudah ngomong daripada melakukan sesuatu. Lebih mudah juga berkhotbah dari pada melaksanakan khotbah . Begitu juga, lebih gampang membuat perkataan dari pada membuat tindakan. Kadang kala, perkataannya jauh sekali dari perbuatan atau sikap tindakannya.
Nyata, ada banyak orang lebih suka dan lebih senang berkata daripada bertindak. Apalagi dengan kampanye, banyak pejabat mengumbar janji, sesudah terpilih “mana janjimu”. Orang lebih mudah untuk mendengar daripada mendengarkan.
Mendengar membutuhkan sedikit energy. Berbeda dengan mendengarkan yang jauh memerlukan sedikit energy, termasuk di dalamnya untuk memperhatikan. Mendengar tidak perlu memperhatikan, tetapi mendegarkan menuntut adanya perhatian yang jauh lebih besar ketimbang mendengar.
Mendengar dapat disambi dengan melakukan sesuatu yang lain mendengar musik tanpa perlu melihat, radio atau TV dengan gambar yang dipancarkan. Mendengar omongan tidak harus dengan lebih bersifat pasif daripada mendengarkan yang diharapkan mendengar secara aktif.
Mendengar perlu perhatian khusus.Mendengarkan membawa konsekuensi berani mengorbankan diri, meluangkan waktu dari pada kesempatan untuk orang lain.
Karenanya, mendengarkan akan lebih berarti menjadi sebuah keutamaan yang patut untuk dikembangtumbuhkan dalam kehidupan seharian.
Sudahkan kita mendengarkan orang lain ? Tidak hanya mendengar tetapi berani mendengarkan segala sesuatu yang dikeluarkan oleh orang lain. Dari sana, kita sudah dapat membedakan mana mendengar dan mana mendengarkan. ibnuhuzair
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H