Lihat ke Halaman Asli

Apakah Syi'ah Begitu Najisnya bagi Anda, Para Pembenci Syi'ah?

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Assalamualaikum!

Kali ini penulis ingin membahas keprihatinan penulis terhadap sebuah kejadian yang menurut penulis sangat memalukan bagi umat Islam di Indonesia. Yang lebih parah, ini disebabkan oleh sebagian umat Islam di Indonesia sendiri.

Kasus pengusiran umat Syi'ah dari Madura memang sudah lama berlalu. Namun kasus tersebut kini diikuti oleh gerakan penolakan Syi'ah sedang sangat gencar dilakukan oleh beberapa kelompok umat Islam di Indonesia. Syi'ah dianggap sudah menyimpang dari ajaran Islam dan bahkan dianggap tidak layak diakui sebagai bagian dari umat Islam. Di Facebook saja, bertebaran kawan-kawan penulis yang menyebarkan semangat penolakan dan pengusiran Syi'ah beserta umatnya dari Indonesia.

Yang menjadi pertanyaan penulis, jika umat Syi'ah(menurut para pembencinya) adalah umat yang sesat dari ajaran yang sesat, bukankah sudah menjadi tugas kaum muslimin untuk membantu mereka kembali ke jalan yang benar? Sangat memalukan bagi penulis sebagai seorang muslim, di mana banyak orang yang mengaku muslim, tetapi bukannya menyebarkan kebenaran, malah mengusir pihak yang berbeda pemahaman dengan mereka. Dahulu, Allah mengutus 25 Rasul dan sekitar 124 ribu Nabi untuk membawa kebenaran milik Allah kepada kaum-kaum yang masih belum menemukannya. Jika memang kelompok anti-Syi'ah mengaku sebagai muslim, mengapa tidak meniru apa yang dilakukan para Nabi dan Rasul? Mengapa tidak secara baik-baik memberi pengertian dan pencerahan kepada umat Syi'ah yang (anti-Syi'ah) anggap salah. Coba baca kisah para Nabi dan Rasul, apa ada Nabi yang justru mengusir dan mencaci-maki orang yang tidak mau menerima ajarannya? Apakah Nabi Nuh mengutuk keluarganya yang tidak mau ikut naik ke perahunya? Apakah Nabi Muhammad memushui Abu Lahab, pamannya yang menolak ajarannya? Pikirkan baik-baik.

Hal serupa menjadi pertanyaan penulis kepada kelompok yang menyerang "markas" Ahmadiyah dan mengakibatkan tewasnya beberapa pengikutnya. Sebagai seorang muslim, penulis juga yakin bahwa Ahmadiyah merupakan aliran sesat. Akan tetapi, mengapa para anti-Ahmadiyah sebagai kelompok yang (Insha Allah) sudah berada di jalan yang benar tidak mau mengulurkan tangan dan membantu mereka yang tersesat untuk kembali ke jalan yang benar?

Maaf, bullshit jika ada yang mengatakan bahwa mereka(kaum yang dianggap sesat) tidak akan dapat dibawa kembali ke jalan yang benar karena kesesatannya sudah melekat. Masalah mereka bisa dibawa kembali ke Islam yang sebenarnya itu masalah belakangan. Justru yang terpenting adalah kita sebagai umat Islam harus berusaha membawa orang-orang yang tersesat kembali ke jalan yang benar, jalan lurusnya Allah.

Kalau kebencian seperti ini terus terjadi, boro-boro mereka(anti-Syi'ah, anti-Ahmadiyah a.k.a kelompok yang merasa paling benar) dapat menjaga nama baik Islam, yang ada justru nama Islam menjadi tercoreng. Penulis di sini bukan ingin membela Syi'ah ataupun Ahmadiyah, tetapi penulis hanya ingin meningatkan saudara-saudara muslim agar bertindak dengan cara yang lebih smart seperti cara para Nabi dan Rasul dalam menyikapi perbedaan paham agama. Islam is about peace, not hate, right?

Salam,

Soul Traveler




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline