Lihat ke Halaman Asli

Andy Tirta

Peace comes from within, don't seek it without.

Pesta Rakyat Habiskan Dana Besar

Diperbarui: 1 Desember 2023   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi


Aku sebagai rakyat awam merasa heran. Aku bingung. Aku sedih sekaligus merasa lucu. Aku tertawa. Melihat keberadaan negeriku tercinta.
Sebagian rakyat suka dikibuli setiap lima tahun sekali. Para politikus suka mengibuli rakyat setiap lima tahun sekali.

Diselenggarakan Pesta Rakyat lima tahun sekali dengan menghabiskan dana puluhan miliar bahkan triliunan rupiah.
Katanya untuk bikin rakyat gembira berpesta demokrasi. Katanya pesta rakyat itu pesta demokrasi untuk memilih pemimpin-pemimpin dan wakil rakyat. Untuk membangun bangsa dan negara. Buat memakmurkan dan mensejahterakan rakyat. Untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Begitu katanya.

Realitanya, pesta rakyat itu hanya menjadi ajang menebar pesona dan janji-janji manis dan janji-janji angin sorga.

Pada saat pesta rakyat mereka membagi-bagikan kaos, sembako, atau duit buat rakyat.
Dan, rakyat dibiarkan saling mencela, menghujat, benci-membenci. Demi untuk mendukung dan membela capres-cawapres masing-masing.
Mereka mengompori rakyat. Demi perebutan tahta kekuasaan.

Seusai pesta rakyat, giliran mereka bagi-bagi kursi kekuasaan. Baik buat kawan maupun buat lawan.

Setelah kursi-kursi kekuasaan dibagi-bagikan, sebagian dari mereka lupa akan janji-janjinya yang diucapkan pada saat pesta rakyat. Mereka pun lupa untuk bekerja keras dan sungguh-sungguh dalam membangun bangsa dan negara. Mereka lupa bekerja untuk memakmurkan rakyat, bangsa dan negara. Bahkan sebagian dari mereka yang digaji dan difasilitasi hidupnya memakai uang rakyat bukannya bekerja memakmurkan rakyat, mereka malah merampok uang rakyat.
Dan sebagian dari mereka itu membiarkan perampokan uang rakyat terus-menerus terjadi.
Bahkan para mantan perampok uang rakyat dibolehkan ikut ajang perlombaan perebutan kursi wakil rakyat.

Sebagian dari mereka bukannya bekerja membangun nusa dan bangsa tercinta. Mereka lebih bekerja membangun kerajaan bisnis pribadi. Mereka lebih suka bekerja menumpuk pundi-pundi kekayaan pribadi dan kelompoknya.Lalu buat apa diselenggarakan pesta rakyat kalau hanya untuk memperkaya segelintir politikus?

Bukankah lebih baik dana puluhan triliun rupiah itu dipergunakan buat kepentingan rakyat?
Dana puluhan triliun bisa buat bangun banyak gedung sekolah dan rumah sakit. Untuk mendidik dan mencerdaskan generasi penerus dan mengobati rakyat yang sakit.
Dana puluhan triliun rupiah itu bisa untuk membangun sistem persawahan dan perkebunan di  pedesaan-pedesaan untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mewujudkan ketahanan pangan, bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline