Dulu Presiden Republik Indonesia ke-5,
Megawati Soekarnoputri, yang membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2002.Karena dianggap Polisi dan Jaksa tidak mampu memberantas korupsi yang sudah merajalela sedemikian rupa. Maka, didirikanlah KPK.Namun, ternyata hingga kini kinerja KPK belum seperti yang diharapkan.
Saya pikir KPK harus dipimpin oleh orang-orang yang kuat, berani, tegas, keras, jujur, dan tak lagi memikirkan kepentingan diri, termasuk tak lagi memikirkan bagaimana menumpuk pundi-pundi kekayaan pribadi.
Dulu, pernah ada wacana akan mengangkat pemimpin KPK dari militer. Tetapi, tetap harus selektif meskipun diambil dari militer.
Harus kita cari, rekrut, dan seleksi personal-personal dari militer yang memiliki integritas, jujur, berani, dan tegas dan keras.
Selama ini saya amati ada beberapa mantan petinggi TNI maupun Polri yang hebat, berani, jujur, berintegritas, tegas dan keras.
Ada beberapa mantan petinggi TNI dan Polri yang saya kagumi dan banggakan.
Sebut saja Alm. Jenderal Pol. (Purn.) Hoegeng Iman Santoso, Jenderal TNI (Purn.) A.M. Hendropriyono, Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar, Mayor Jenderal TNI Tatang Zaenudin.
Dan saya melihat figur Mayjen TNI (Purn.) Tatang Zaenudin sangat tepat menahkodai dan memimpin KPK.
Beliau ini tegas, lugas, jujur, tanpa suka berbelit-belit dan tanpa tedeng aling-aling.
Pesta Demokrasi 2024 sudah menjelang di ambang pintu. Semoga rakyat tidak lagi salah memilih Presiden dan Wakil Rakyat. Sehingga presiden terpilih beserta anggota Dewan terpilih juga tidak salah memilih dan mengangkat Kapolri, Panglima TNI, Pemimpin KPK, dll.
Sehingga pada gilirannya, roda pemerintah dapat dengan lancar dan mulus menghantarkan bangsa besar ini menuju kecemerlangan. Sukses membangun bangsa dan negara.
Dengan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara diletakkan di atas segala kepentingan.
Dan, pada akhirnya, terwujudlah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Seluruh rakyat hidup makmur, sejahtera, aman, damai, sentosa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H