Lihat ke Halaman Asli

Andy Tirta

Peace comes from within, don't seek it without.

Candi Borobudur: Candi Buddha Dharma

Diperbarui: 6 Juni 2022   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : cnnindonesia.com

Candi Borobudur tidak boleh dijadikan seperti taman kota atau tempat bermain anak, atau tempat pelesiran, yang boleh diduduk-duduki, dipanjat-panjat, diinjak-injak.
Apalagi tempat membuang sampah sembarangan.Apalagi sampai dibom. Terkutuklah!

Candi Borobudur adalah warisan budaya bangsa yang bernilai tinggi. Adiluhung.
Candi Borobudur itu salah satu keajaiban dunia.
Sehingga harus dipugar. Dirawat. Dilestarikan.

Lebih dari itu, Candi Borobudur adalah sebuah candi nan suci yang dibangun berdasarkan Dharma. Ajaran Sang Buddha.

Bagi saya selaku umat Buddha, Candi Borobudur lebih suci dari pada sebuah bangunan Wihara.

Candi Borobudur, yang berisi  Stupa-stupa Buddha adalah tempat nan suci. Saklar. Seperti rumah-rumah ibadah. Gereja. Kuil. Masjid. Wihara.

Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang berbudaya tinggi, beradab, bermartabat tinggi dan terhormat.
Mari kita sebagai sesama anak bangsa untuk bersama-sama merawat dan melestarikan semua seni dan budaya adiluhung yang ada di Bumi Nusantara.

Mari kita bersama-sama mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara.

Mari kita rawat dan lestarikan Candi Borobudur.

Andy Tirta
Ketua Umum Barisan Pencinta Pancasila (SANTALA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline