Lihat ke Halaman Asli

Pemberantasan Narkoba di Filipina

Diperbarui: 27 Agustus 2016   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah bukan hal yang baru lagi di dunia ini mengenai penyalahgunaan zat adiktif yang berbahaya yaitu narkotika (narkoba). Semua masyarakat di dunia ini pun tahu bagaimana berbahayanya zat adiktif terlarang yang meracuni semua kalangan, baik di kalangan tua maupun muda.

Ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa mereka mengadopsi zat adiktif dan obat-obatan terlarang ini, salah satunya karena kepribadian diri, keluarga, pendidikan, masyarakat, populasi yang rentan dan lingkungan.

Faktor yang paling mempengaruhi yaitu pengaruh lingkungan. Faktor ini memang sangat berbahaya apalagi dikalangan remaja. Remaja di masa ini sangat banyak rasa keingintahuannya mengenai hal-hal baru, maka dari itulah banyak bagian dari mereka yang terperangkap di kegelapan keingintahuan mereka sendiri.

Adapun dampak negatif dari penyalahgunaan obat-obatan terlarang sejenis narkoba yakni; ketergantungan, kurangnya percaya diri, lamban dalam bekerja, kelakuan menjadi brutal (ganas) serta masih banyak lainnya.

Menurut data kepolisian Filipina Ronald Dela Rosa mengatakan lebih dari 1.900 orang atau sekitar 36 orang per hari, tewas dalam upaya "memerangi" narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di negara itu. Jumlah kematian terkait perang narkoba ini terus meningkat sejak Presiden Rodrigo Duterte yang mencanangkannya menjabat sebagai presiden baru Filipina tujuh pekan lalu. (sumber VOA,24/8)

Direktur Jenderal Ronald Dela Rosa mengatakan dalam dengar pendapat Senat tak ada kebijakan untuk membunuh pengguna narkoba. Menurutnya sekitar 1.100 kematian masih diselidiki. Ia juga mengatakan "kami bukan penjagal. Sisa yang tewas merupakan orang yang tewas dalam operasi antinarkotika polisi," (disunting dari Voa news 24/8)

Terkait julukan “The Punisher” kepada Presiden Filipina, bahwa ia akan menjanjikan penghapusan kejahatan narkoba dari negaranya. Amerika Serikat sebagai Negara sekutu terdekat Filipina sangat prihatin mendengar laporan ini. (sumber voa news 24/8)

Sementara itu, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengkritik badan dunia (PBB) dan ia menegaskan bahwa akan terus mendorong perang anti narkoba yang banyak dihujani kritikan dari pihak manapun. (sumber voa news24/8)

Oleh karena nya janganlah sesekali anda menyalahgunakan bahan-bahan terlarang sejenis narkotika ini jika anda tidak ingin menyesal seumur hidup.

 

Nama : Anditha Lusi Octaviani

Nim : 07041381621164

Dosen Pembimbing : Nur Aslamiah Supli, BIAM,M.sc

Kampus : Universitas Sriwijaya Palembang Kelas B




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline