Lihat ke Halaman Asli

Andi Takdir

Senang dengan dunia tulis menulis dan design

Ketika Pelanggan Menjadi Komoditi Provider

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini kembali marak disuarakan oleh pengguna ponsel, ini terkait dengan seringnya pulsa seseorang terpotong, tentu saja hal ini menjadi problem besar, bagi jutaan pengguna handphone di Indonesia.

Beragam modus pun muncul mulai dari yang KETIK REG ampe MAMA MITA PULSA...bahkan tanpa disadari kita ternyata telah mengikuti SMS berlangganan

Hal ni menimbulkan perdebatan akan siapa yang bertanggungjawab terhadap celah yang digunakan untuk menipu pengguna HP....

Sebagai gambaran beberapa bulan yang lalu saya sempat begabung di Carolline Officer di sebuah operator terbesar di Indonesia yang mengklaim dirinya memliki 100 juta pelanggan...itu dulu sekarang uda ngacir...hahahahha,

hal yang aneh saya dapatkan, karena hampir semua dari penelpon yang masuk semuanya menanyakan tetang pulsa yang terpotong. Ya sesuai arahan dengan kami hanya bisa membantu menonaktifkan, meski diikuti dengan kata-kata sumpah serapah dari pelanggan...dengan alasan Kami “operator” hanya sebagai penyedia layanan dan sms tersebut bukan dari kami.

Meskinya sebagai operator dapat melakukan blokir terhadap kartu dan nomor pengirim tersebut, tapi lagi-lagi dengan alasan bahwa hal tersebut hanya dapat dilakukan ketika ad laporan daripelanggan.......aneh......aneh....pucing... Padahal nelpon ke operator aja setengah mati nembusnya..iyakan pelanggan....hehehehehe Inilah tabiat dari sebuah paham kanibalisme..saling memanfaatkan dan akhirnya saling memangsa.......

PELANGGAN AYO bangun jangan tidur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline