Mojosongo, 6 Oktober 2023 - Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPWK) May Virida FT UNS menjadi salah satu tim yang berhasil lolos dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Tahun 2023. PPK Ormawa merupakan program penguatan kapasitas ormawa dimana serangkaian proses pembinaan ormawa oleh perguruan tinggi yang diimplementasikan dalam wujud program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.
Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sebelumnya, Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota May Virida Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret juga telah melakukan pengabdian masyarakat berupa 'Kampung Binaan' yang berjalan selama beberapa tahun terakhir di Kelurahan Mojosongo yaitu berhasil mengembangkan dua kampung di Kelurahan Mojosongo berupa Kampung Iklim dan Kampung Bunga pada tahun 2019 dan 2021.
Mojosongo Menyambut Program Taman Bunga Produktif
Mojosongo adalah salah satu wilayah di Surakarta yang memiliki potensi besar, namun juga menghadapi berbagai tantangan. Dalam PPK Ormawa tersebut, salah satu program utama yang dijalankan yaitu taman bunga produktif. Program ini digagas karena taman bunga yang ada saat ini tidak menghasilkan nilai jual sehingga dinilai kurang bermanfaat dan minimnya pengetahuan serta keterampilan masyarakat sehingga kurang mendukung dalam pengembangan taman. Tim PPK Ormawa memahami pentingnya meningkatkan nilai lahan dan produktivitas masyarakat di Mojosongo. Oleh karena itu, mereka dengan penuh semangat meluncurkan Program Taman Bunga Produktif.
Mengapa Program Taman Bunga Produktif Penting?
- Meningkatkan Nilai Lahan
Dengan merancang taman yang indah dan produktif, kita dapat meningkatkan nilai lahan di Mojosongo. - Meningkatkan Pendapatan
Program ini juga memiliki aspek ekonomi yang kuat. Dengan menanam bunga potong dan tanaman produktif lainnya, kita memberi kesempatan kepada masyarakat Mojosongo untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Bunga dan tanaman ini bisa dijual, dan hasilnya dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan keluarga. - Ruangan Rekreasi yang Indah
Program Taman Bunga Produktif akan menciptakan ruang publik yang cantik dan sejuk. Masyarakat Mojosongo akan memiliki tempat yang nyaman untuk bersantai, berolahraga, atau berinteraksi dengan tetangga mereka.
Oleh karena itu, mereka ingin merubah konsep dari taman bunga yang tidak memiliki nilai jual menjadi taman bunga yang produktif sehingga nilai lahan, produktivitas dan ekonomi masyarakat sekitar akan meningkat.
Mengajak Partisipasi Masyarakat Mojosongo
Program Taman Bunga Produktif ini menempatkan komunitas Mojosongo sebagai elemen yang sangat penting khususnya Kelompok Wanita Tani (KWT). Tim PPK Ormawa mengakui bahwa kesuksesan proyek ini bergantung pada partisipasi aktif dan rasa "memiliki" oleh masyarakat Mojosongo. Untuk mendorong keterlibatan ini, tim melakukan berbagai kegiatan seperti lokakarya dan pelatihan untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Masyarakat didorong untuk berkontribusi dalam proses perencanaan, berbagi pandangan mereka, dan aktif terlibat dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan. Ini bukan hanya memberdayakan komunitas, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan rasa bangga terhadap lingkungan mereka.
Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat Mojosongo dan peran Kelompok Wanita Tani (KWT) yang berlangsung sejak 20 Agustus 2023 di RW 29 Mojosongo, Surakarta. Persiapan dilakukan dengan melakukan kerja bakti guna mempersiapkan lahan yang akan digunakan menjadi Taman Bunga Produktif. Penanaman bunga dilakukan di lahan kosong serta memanfaatkan barang bekas seperti galon bekas yang penempatannya tersebar secara merata di rumah warga setempat menyerupai labirin. Pemanfaatan barang bekas ini juga selaras dengan program utama lainya yaitu Kampung Iklim Nol Limbah. Adapun jenis-jenis bunga yang ditanam yaitu untuk bahan kombinasi teh, seperti lavender, mawar, telang, chamomile, dan mint.
Mitra Pelaksana
Untuk menunjang keberhasilan program, kegiatan taman bunga produktif menjalin kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta, Dinas Pertanian Kota Surakarta untuk mendukung keberlangsungan program taman produksi bunga, dan Universitas Sebelas Maret.
Dampak Ekonomi
Salah satu hasil terbesar dari Program Taman Bunga Produktif adalah dampak ekonominya pada Mojosongo. Masyarakat Mojosongo memiliki peluang untuk mendapatkan pendapatan tambahan melalui program ini, dan berikut adalah beberapa cara di mana dampak ekonomi ini diharapkan akan muncul:
- Pendapatan Tambahan
Masyarakat yang berpartisipasi dalam program ini dapat menjual bunga dan tanaman yang mereka hasilkan. Pendapatan tambahan ini dapat membantu meningkatkan stabilitas keuangan mereka. - Peluang Pasar
Bunga dan tanaman yang ditanam dalam taman dapat dijual di pasar lokal, memberikan dorongan ekonomi bagi komunitas. Selain itu, taman ini dapat menjadi pemasok untuk tukang bunga, pusat kebun, dan produsen obat herbal di wilayah tersebut. - Penciptaan Lapangan Kerja
Seiring dengan perkembangan Taman Bunga Produktif, akan ada peluang pekerjaan bagi individu yang tertarik dalam bidang pertanian, perkebunan, dan pemeliharaan taman. - Kewirausahaan
Beberapa warga mungkin memilih untuk memulai usaha kecil terkait dengan taman ini, seperti jasa dekorasi bunga, produksi produk herbal, atau lokakarya pertanian.
Keberlanjutan dan Dampak Lingkungan
Selain manfaat ekonomi, Program Taman Bunga Produktif juga menekankan keberlanjutan dan kesadaran lingkungan. Dengan mengintegrasikan ruang hijau dalam komunitas, program ini mendukung beberapa tujuan lingkungan:
- Peningkatan Kualitas Udara
Kehadiran tanaman dalam taman ini membantu meningkatkan kualitas udara dengan menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Ini berpotensi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penduduk Mojosongo. - Peningkatan Keanekaragaman Hayati
Varietas spesies tanaman dalam taman dapat menarik polinator dan kehidupan liar lainnya, berkontribusi pada keanekaragaman lokal. - Pengurangan Efek Urban Heat Island
Ruang hijau dapat mengurangi efek urban heat island dengan memberikan naungan dan mengurangi suhu permukaan. Ini dapat menciptakan lingkungan hidup yang lebih nyaman bagi masyarakat Mojosongo.
Keberlanjutan Program Pasca Panen
Dari hasil taman bunga produktif tersebut, akan dilakukan pengolahan pasca panen dengan dilakukan pengeringan bunga dan bunga kering tersebut akan menjadi produk yang siap dicampur dengan racikan teh. Proses pengeringan pun tidak sulit. Pengeringan bunga yang sudah dipanen dapat menggunakan bantuan alat dehidrator. Pengolahan pasca panen dilakukan agar kegiatan masyarakat tidak terhenti pada aktivitas bertanam saja.