Lihat ke Halaman Asli

Persepsi kita belum tentu sama tentang Persepsi

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya masih ingat sewaktu sekolah dulu diajar untuk menghargai pendapat orang lain. Saat diskusipun demikian akan di akhiri dengan kata-kata bijak dari guru tentang kesimpulan diskusi, lalu beliau mengatakan " pendapat kalian benar semuanya, tidak ada yang salah" betapa senangnya kala itu dapat kesempatan berpendapat dan sekaligus dihargai oleh seisi kelas.
Menginjak dunia Kampus, seakan-akan budaya menghargai ini mulai tergerus. Siapa yang paling "Vokal" dan yang dapat mengintimidasi pemikiran orang lain akan dianggap benar.
Hal ini pun yang tergambar di masyarakat kita saat ini. Kata Tenggang Rasa dan tepo seliro yang masih sedikit terngiang ditelinga sudah pudar. Masing-masing mempertahankan kebenaran sesuai persepsi sendiri. Itu sebabnya jika kita tidak bisa menyikapi perbedaan, kita cederung berusaha menyamakan persepsi sementara arti persepsi itupun kita berbeda.
Klo dulu kita berbeda adalah rahmatNya. Namun sekarang perbedaan Menjadi bencana. Ini hanya persepsi saya, tidak perlu sama dengan persepsi Anda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline