Lihat ke Halaman Asli

Stop Bullying

Diperbarui: 25 Maret 2021   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 NAMA : Andi Siti Hadijah 

NIM     : N011201120

GB        : 6

Contoh Kasus :

Benjamin Carson (kandidat presiden Amerika Serikat), saat di Sekolah Dasar sering dihina oleh teman-teman kelasnya karena kulit hitam, hanya terlihat putih saat ia membuka mulutnya terlihat giginya berwarna putih kekuning- kuningan. Karena sering mendapat penghinaan, Carson pernah melakukan percobaan pembunuhan terhadap teman yang menghinanya, namun tidak membawa korban. Peritiwa tersebut menjadi head line berita di seluruh benua Amerika, bermacam-macam spekulasi hingga memunculkan rasisme (konflik warga kulit hitam dan kulit putih), singkat cerita Carson tidak naik kelas, namun ibunya Sonya dan seorang gurunya dengan sabar membimbingnya, setelah peristiwa tersebut, ia menjalani proses pendidikan yang baik dan mencapai prestasi gemilang, akhirnya di usia 27 tahun Carson tercatat sebagai seorang dokter ahli bedah menjadi keahliannya dan berhasil untuk pertama kali memisahkan bayi kembar di bagian belakang.

Tanggapan Saya  terhadap kasus tersebut  :

Menurut saya apabila kita memiliki teman yang berbeda dengan kita  seharusnya tidak ada ejekkan atau yang harus di bully . dikarenakan allah memang sudah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya. Apalagi manusia di mata Allah merupakan makhluk yang sempurna dari yang lain, dan juga keinginan Carson untuk membunuh teman yang membully nya bukan lah sepenuh nya salah Carson walaupun tindakan yang dilakukan oleh nya adalah kriminalitas.  

Tekanan akibat kasus pembully an yang dihadapi oleh Carson berujung kepada kebencian yang memicu dendam dan mendorong nya untuk melakukan kasus tersebut. Jadi saya tanggapan Sebagai seorang mahasiswa, tentu nya harus lebih bisa berfikir jernih dan lebih rasional. Mencoba menyampaikan rasa tertekan nya dan mencoba berdiskusi dengan si pembully adalah langkah terbaik yang bisa ditempuh. Meyakin kan bahwa setiap manusia tercipta dengan HAM nya masing - masing , tidak memandang dari ras mana dia dilahirkan. 

Apabila si pembully menolak dan terus melakukan upaya pembully an, mencari teman atau tempat curhat sebagai dengan menyembunyikan identitas di platform sosial media mungkin adalah cara terbaik untuk lepas dari tekanan mental , Dan tentunya apa yang kita lihat sekarang dimasa ini  belum tentu buruk di masa depan dikarenakan kita tidak tau akan nasib seseorang  kedepannya . yang dimana pada kasus carson ini akhirnya dia menjadi seorang dokter ahli  bedah. belum tentu apa yang kita anggap buruk di dunia , akan buruk juga di mata Allah sang pencipta . 

 Tentunya tak lupa untuk memperbaiki diri dan tentunya kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan sesuai agama yang dianut , agar emosi- emosi negatif dapat diredam dengan baik untuk mengantisipasi hal- hal  yang tidak diinginkan nantinya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline