Lihat ke Halaman Asli

Andi Setyo Pambudi

Pemerhati sumberdaya air, lingkungan, kehutanan dan pembangunan daerah

Tersihir Pesona Mangrove Pasir Mendit

Diperbarui: 5 April 2020   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan hanya slogan-slogan saja yang berkampanye untuk melestarikan Mangrove, tapi mulailah membangun kesadaran diri masing-masing untuk mau dan bisa melestarikannya. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi

Membicarakan mangrove adalah tentang sebuah pesona. Pertemuan laut dan sungai, air garam dan air tawar adalah kombinasi manis dari dua dunia yang mendorong para peneliti untuk datang. 

Mangrove menghadirkan keragaman jenis tumbuhan yang amat khas dan berpadu dengan fauna unik yang memancing keingintahuan para pecinta keindahan.

Bentuk daun, jenis akar, serta jenis binatang di sana amat khas. Peran dan fungsi ganda mangrove sebagai penahan abrasi dan penyedia nutrisi bagi biota laut adalah alasan bagi manusia untuk tetap bersyukur kepada Tuhan dengan ciptaan-Nya ini. Semua itu memberikan inspirasi bagi saya.

Beberapa jenis bakau yang tumbuh di kawasan ini antara lain Avicennia alba, Bruguiera cylindrica, Rhizophora mucronata dan lain-lain. Berwisata ke hutan mangrove Pasir Mendit adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi

Salah satu pesona mangrove yang dapat memikat saya adalah kawasan ekosistem mangrove Pasir Mendit. Kawasan Mangrove Pasir Mendit merupakan kawasan konservasi bakau yang terletak di Dusun Pasir Mendit, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo dan berbatasan dengan Kabupaten Purworejo. 

Kawasan ini dapat saya katakan sebagai kawasan bakau terbaik dan terluas di Provinsi DI Yogyakarta yang menjalankan kegiatan perhutanan sosial.

Sebagaimana diketahui bahwa pantai merupakan pemandangan yang mempesona bagi banyak orang. Kawasan ini ditumbuhi jenis tumbuhan semak belukar, yang disebut sebagai hutan mangrove. Hutan mangrove ini mempunyai peran yang sangat penting bagi manusia dan hewan didalamnya atau disekitarnya. Salah satu yang menarik saya adalah Kawasan mangrove Pasir Mendit di Kabupaten Kulonprogo. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi

Beberapa jenis bakau yang tumbuh di kawasan ini antara lain Avicennia alba, Bruguiera cylindrica, Rhizophora mucronata dan lain-lain. Selain mangrove/bakau, di kawasan ini juga ada sejumlah tambak udang yang dikelola warga setempat, dan berbatasan langsung dengan Pantai Pasir Kadilangu dan Pantai Congot. 

Kedua pantai ini langsung berbatasan dengan Laut Selatan yang berombak ganas dan bukan pantai yang bisa dipakai untuk berenang atau bermain air.

Berbincang dengan pengelola kawasan ini, yaitu kelompok Wana Tirta dan Yayasan DAMAR membuat saya semakin tertarik untuk tahu lebih dalam tentang mangrove Pasir Mendit. 

Pada awalnya, pendirian kawasan ini benar-benar mandiri, artinya tidak ada dukungan finansial yang memadai hingga pada tahun 2009 terbentuk Lembaga Pelestari Mangrove dan Pesisir Pantai "Wana Tirta". 

Lembaga ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi lingkungan alam pesisir khususnya mangrove, dimana banyak tanaman mangrove yang rusak, tidak terawat, dan mati. 

Faktor utama penyebab kegagalan adalah kesalahan penggunaan lahan, kegagalan tanam karena banyaknya ternak masyarakat di sekitar kawasan, hama, dan cuaca. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline