Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Peneliti Bahasa dan Budaya

Memaknai Tahun Baru Masehi

Diperbarui: 2 Januari 2024   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar alam, sumber: dokumentasi penulis 

Pergantian tahun berlangsung setiap tahun. Ada banyak kisah dan kenangan, harapan, perencanaan dan capaian, demikian kegagalan.

Pada tahun 2024 memiliki multi tafsir. Tentu bagi politisi memaknai sebagai tahun politik, sebab ada perhelatan besar di tahun ini yakni pemilu. Orang Kalimantan menganggap tahun keberkahan sebab IKN akan diresmikan. 

Bagi pengusaha memaknai sebagai tahun perjuangan atau tahun sukses tergantung usahanya yang sedang dibangun. Orang yang sedang mencari jodoh tentu akan memaknai sebagai tahun melepas joblo atau merubah status yakni menikah. Demikian bagi anak sekolah yang akan tamat, akan memaknai sebagai tahun penyelesaian atau tahun kelulusan.

Dari perspektif orang-orang akan beragam bergantung upayanya apa di tahun sebelumnya atau di tahun ini. Sebab segala sesuatu tidak mungkin datang begitu saja tanpa ada upaya sebelumnya. Demikian tahun 2023, atau apa yang sudah berlalu maka kita perlu merefleksikan agar ke depan lebih memiliki kebermaknaan hidup yang lebih.

Sehingga di tahun ini yang mesti dilakukan adalah bagaimana berjuang, bergerak, beriktiar dan berdoa. Tentu dari situ semua akan lahir sebuah makna-makna di balik upaya tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline