Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Dosen/ Writer

Gibran Tampak Memukau Pada Debat Cawapres

Diperbarui: 3 Januari 2024   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gibran dalam debat cawapres, sumber gambar ;detikNews.com

Saya terkesima di awal pemaparan visi dan misi cawapres nomor urut 02 saat debat yang diselenggarakan oleh KPU 22 Desember 2023 tersebut.

Saya menilai bahwa debat tersebut secara kualitas lebih unggul dibanding dengan debat capres yang telah diselenggarakan 12 Desember 2023 satu pekan sebelumnya.

Pasalnya bobot materi, penyajian materi serta kemampuan secara komprehensif masing-masing kandidat cawapres cukup mumpuni. Terlebih saat pembuka  debat oleh Gibran Rakabuming Raka, Paslon nomor urut 2. Ia mampu menyampaikan ide dan gagasan dengan penuh percaya diri. Pada akhirnya orang-orang yang menyaksikan pemaparan tersebut langsung terkesima.

Nampaknya cawapres no urut 02 tersebut menggambarkan strategi debat dengan strategi berbahasa yang baik. Dalam konteks wacana atau dalam bidang ilmu sosiolinguistik dijelaskan bahwa bahasa seseorang dapat dipengaruhi dari unsur luar bahasa. 

Unsur luar bahasa yang ditampilkan oleh Gibran antara lain status sosialnya sebagai wali kota Solo, lulusan sarjana dan magister di luar negeri, anak presiden serta profesi sebelumnya sebagai pengusaha kuliner.

Label tersebut memberikan ia sebagai pengaruh yang luar biasa untuk tampil dan berbahasa secara formal. Ditambah lagi posisinya sebagai Orang yang paling mudah diantara yang lainnya. Hal ini juga membuatnya bebas tanpa tekanan mental dan ideologi.

Beberapa istilah -istilah dalam bidang ilmu ekonomi syariah SGIE, CSS, IT, bahasa internet, serta bahasa hukum. Istilah tersebut ia gunakan untuk membuat lawan semakin bingung dan pada akhirnya ia bisa mengungguli forum. Misalnya SGIE, state of global islamic economy, atau merujuk pada produk produk global bagi negara Islam seperti makanan berlebel halal produk kesehatan yang cocok untuk umat muslim dan sebagainya. Istilah CCS, carbon capture and storage yang merujuk pada emisi karbon atas pemanasan global. 

Istilah atau terminologi tersebut sengaja digunakan oleh Gibran untuk menjebak lawan. Lawan debatnya pun akan kewalahan dan para audiens menganggap bahwa ia mengungguli para lawannya.

Tak hanya netizen, media nasional juga media luar pun sempat menyorot atas kemampuan Gibran tersebut dalam debat bahkan ia dijuluki Nepo baby.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline