Musim penghujan adalah musim yang dinanti para petani padi. Terlihat para petani yang ada di area kawasan Wisata Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung Maros-Pangkep tetap beraktivitas seperti biasanya. Sementara wisatawan baik lokal, nasional dan wisatawan mancanegara juga tetap melakukan aktivitas wisatanya di daerah tersebut.
Sedianya aktivitas pertanian tetap harus sejalan dengan kegiatan kepariwisataan. Namun persepsi sebagian orang-orang berbeda-beda. Bahkan dianggapan mereka bahwa wisata atau kepariwisataan adalah kunjungan ke suatu tempat yang dianggap hitz, populer, ada situs, taman, atau ada titik tertentu yang dikelola baik masyarakat umum maupun pemerintah.
Seperti di beberapa wilayah di Indonesia atau di luar negeri misalnya, sawah yang indah, bertani dengan manual, pemandangan padi yang menghijau, panen yang meriah adalah sebuah wisata bagi sekolompok orang yang berkunjung ke tempat tersebut.
Sebut misalnya orang luar negeri yang jarang mendapatkan musim hujan atau terik seperti di Indonesia, tentu akan penasaran dengan proses tersebut.
Aktivitas masyarakat akan diabadikan, momen bertani, panen atau cerita-cerita tentang pertanian klasik dan modern akan menjadi pelajaran berharga bagi yang belum paham.
Sebut salah satu daerah di Kabupaten Toraja dan di Toraja Utara bahwa masih kita jumpai masyarakat di sana memperlakukan tanah, dan tanaman sebagai sesuatu yang berharga. Sehingga pertanian pun dilakukan secara manual.
Hal tersebut menjadi pemandangan unik jika kita berkunjung ke sana saat musim tanam dan musim panen tiba. Hanya saja jika bagi kelompok petani dengan penghasilan bersumber dari pertanian semata, dengan berburu air, berburu musim, maka hal tersebut sangat sulit baginya untuk konsisten mempertahankan pertanian tradisional.
Berbeda dengan situasi di pegunungan dengan lahan sempit, petak sawah yang bertingkat-tingkat maka hal ini bisa dilakukan jika dibantu dengan irigasi yang aman.
Situasi pertanian di Kabupaten Maros dan Pangkep khususnya di daerah lokasi Geopark Maros Pangkep merupakan situasi yang lazim dijumpai oleh siapa saja yang berkunjung ke sana. Sebab mayoritas masyarakat di dua kabupaten tersebut adalah petani. Terlebih area yang sangat berdekatan dengan taman wisata alam Bantimurung-Bulusaraung serta taman geopark seperti bukit karst adalah lokasi yang tidak terpisahkan dengan area pertanian.
Perpaduan bebatuan karst baik di bukit maupun di area pertanian menambah eksotis daerah tersebut. Dari arah selatan Bantimurung ke Utara melewati taman pra sejarah Leang-Leang nampak sawah-sawah nan indah. Di tengah sawah terdapat bebatuan yang indah pula seakan tumbuh bersama padi.