Rintik itu perlahan memasuki selimut pagiku. Ia sedikit menutupi cahaya yang ingin masuk ke jendela kamar. Barangkali ia sudah sekata dengan mimpi semalam.
Ada yang belum usai semalam, cerita tentang masa lalu dan rencana-rencana rumah yang ingin kita bangun. Mungkin hujan pagi menganggap ini semua adalah titipan awan semalam, yang hampir saja memberi tetesan ke genteng dan gentong yang sudah berbulan-bulan kosong.
Memang cuaca di kota M selalu berubah-ubah, terkadang tidak mengikuti prediksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H