Lihat ke Halaman Asli

Andi Samsu Rijal

Peneliti Bahasa dan Budaya

Puisi: Kerikil yang Menjumpai Kemarau

Diperbarui: 26 Agustus 2023   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerikil kemarau, sumber; Tribun Medan.

Pagi ini ia sedang berdandan, memisahkan debu kemarin dan embun semalam.

Kerikil yang berserakan di jalanan kini mencari kaki siapa yang tergincir olehnya.

Debu kemarau megguyur keringat rerumputan.

matahari pagi hingga sore hari meninggalkan dendam purba

sesekali condong ke utara dan selatan, silih berganti

menghungus keringat dedaunan dan kisah-kisah semalam

aku memilih sebiji kerikil disimpan dalam saku

lalu melambai hingga penghujan tiba,

lalu dadaku mengusap haru.

Pagi masih berdandan, sore mengemas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline